Balita Tewas Tenggelam di Ciater

Isak Tangis Iringi Pemakaman Empat Balita yang Tewas di Sungai Cipabeulah Subang

Selama jalannya proses pemakaman keempat balita yang tewas mengenaskan tersebut, pihak keluarga korban tak henti-hentinya meneteskan air mata

|
Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Ahya Nurdin
Sasana pemakaman 4 balita yang tewas tenggelam di sungai Cipabeulah Kampung Pangkalan Desa Sanca Kecamatan Ciater Subang. 

Sementara itu Yayan Sauri, orang tua Muhamad Nawawi(5), dengan nada sedih mengatakan anaknya hanya pamit pergi main bola bersama ketiga saudaranya tersebut.

"Namun setelah satu jam tak kunjung pulang, pihak keluarga mencoba mencari tapi tak ketemu," ucapnya

Pencarian pun terus dilakukan hingga ke empat korban ditemukan tenggelam di sungai Cipabeulah.

"Anak saya dan ketiga saudaranya ditemukan sudah tak bernyawa tenggelam di sungai yang tak jauh dari tempat mereka main bola," katanya

Yayan menduga keempat anak tersebut, usai main bola sengaja turun ke sungai yang memang airnya sedang surut sekali. Namun di tengah sungai yang penuh bebatuan dan airnya jernih tersebut terdapat kubangan berukuran diameter sekitar 2 meter kedalaman sekitar 1,5 meter yang terisi penuh airnya.

"Kuat dugaan ke empat anak balita tersebut sengaja nyebur mandi di kubangan tersebut. Namun sayang kubangan tersebut lumayan dalam untuk anak balita, sehingga ke empat anak balita tersebut tenggelam hingga tewas," ungkapnya

Yayan beserta keluarga lain mengaku ikhlas atas musibah yang menimpa anaknya, dan menyadari sebagai bentuk kelalaian orangtua yang tak mengawasi anak-anaknya bermain.

"Kami keluarga walaupun sedih, tapi ikhlas menerima semua cobaan ini dan menganggap ini bagian dari takdir. Serta berharap anak-anak kami kelak jadi penolong buat orangtuanya di yaumil akhir," ucapnya

Sementara itu, Haryanto orangtua Bagas, mengaku kaget dan tak percaya anaknya harus pergi untuk selama-lamanya dengan cara tragis.

"Bagas lagi berlibur di kampung istri saya, rencananya hari ini mau dijemput untuk kembali pulang ke Majalaya, namun takdir berkata lain, dia harus pergi menghadap sang kuasa," katanya

"Walau sedih harus kehilangan anak yang sedang lucu-lucunya, tapi harus menerima cobaan ini dengan ikhlas sebagai bagian dari takdir anak saya," ucapnya(*)

#TribunBreakingNews

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved