Waspada! Modus Penipuan Kloning WhatsApp Saat Isi Pulsa dan Token Listrik, Begini Tampang Pelaku

Seorang pemilik konter pulsa menjadi korban penipuan oleh konsumennya sendiri dengan modus kloning WhatsApp saat pelaku isi pulsa dan token listrik

Editor: Hilda Rubiah
Istimewa
Modus Penipuan Isi Pulsa dan Token Listrik Malah Kloning WhatsApp, Tampang Pelaku Terpampang, Raup Rp 8 Juta 

TRIBUNJABAR.ID - Semakin canggihnya teknologi ternyata semakin marak pula modus penipuan yang memanfaatkan media digital.

Seperti kasus modus penipuan yang terjadi di konter pulsa di Jalan Raya Kepala Dua, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa lalu, 23 Juli 2024.

Seorang pemilik konter pulsa menjadi korban penipuan oleh konsumennya sendiri dengan modus kloning WhatsApp saat mengisi pulsa dan token listrik hingga merugi jutaan rupiah.

Namun pemilik konter pulsa bernama Christian Kusuma itu baru memviralkan kasus penipuan yang dialaminya.

Baca juga: Cara Membisukan Panggilan Telepon dari Nomor Tak Dikenal WhatsApp, Antisipasi Waspadai Penipuan

Ia mengaku mengungkap modus penipuan tersebut lantaran belum ada tindak lanjut dari polisi usai dirinya membuat laporan satu hari kemudian.

Diketahui, laporan itu tercatat dalam LAPDUAN/96/VII/2024/Sat Reskrim/Restro Jakbar, tertanggal 24 Juli 2024.

Christian Kusuma membeberkan, kasus penipuan itu terjadi awal mulanya saat pelaku datang ke konternya sebagai pembeli dengan maksud ingin mengisi pulsa dan token listrik.

Kala itu, karyawan Christian sudah berhasil mengisi pulsa ke nomor handphone yang diberikan pelaku.

Akan tetapi, pulsa listriknya belum terisi lantaran pelaku mengaku tidak ingat berapa nomornya.

"Lalu dia bilang bayar dulu, nanti dia minta nomor token nanti dikirim aja lewat WhatsApp, boleh enggak minta nomor WA token ini?" ujar Christian Kusuma, Selasa, 30 Juli 2024.

Karena tidak menaruh curiga pada pelaku yang berpenampilan layaknya pembeli biasa, karyawan konter itu pun memberikan barcode WhatsApp agar pelaku bisa mendapatkan nomor telepon konter.

Akan tetapi, pelaku lantas melakukan klik pada kolom sebelahnya yakni 'pindai kode'. 

Di saat yang bersamaan, pelaku sudah menyiapkan handphonenya yang berisi QR code untuk kloningan WhatsApp layaknya kala mengakses WhatsApp Web di komputer.

"Bukannya discan (dipindai), malah me-scan (memindai). Lalu pindah lah data-datanya, data chat, pembicaraan, mereka (pelaku) bisa tau tuh chat, pembicaraan, bahkan balas chat bisa kan karena pake WA Web," ungkap Chirstian Kusuma.

Christian Kusuma menyebut jika kala itu karyawannya sama sekali tak sadar akan aksi penipuan oleh pelaku.

Halaman
12
Sumber: Tribun bekasi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved