Hubungan PKB-PBNU Retak, Dua Orang Ini Dituding Jadi Penyebabnya, 2 Kiai Utusan NU Bakal Ditolak PKB
Konflik antara Partai Kebangkitan Bangsa (BPB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) makin jelas terlihat.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Konflik antara Partai Kebangkitan Bangsa (BPB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) makin jelas terlihat.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyebut sejatinya PKB dan NU tak Pernah memiliki masalah, namun menurutnya, ada dua petinggu PBNU yang dianggap terus mengganggu PKB.
Dua petinggi PBNU yang disebut Jazilul Fawaid terus mencoba mengganggu PKB tersebut adalah Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Wakil Ketua Umum PKB menyebut keduanya berupaya menggembosi PKB.
Baca juga: KH Acep Adang Ruhiat, Adik Rois Am PBNU Era Gus Dur Diusung PKB Maju di Pilgub Jabar 2024
PKB sendiri, menurut Jazilul Fawaid, sudah menghormati hak PBNU untuk menjaga jarak dari seluruh partai politik.
"Tapi faktanya. Misalnya Gus Yahya dan Gus Ipul, PBNU itu selalu menggembosi. Mengganggu apa yang dilakukan PKB," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7/2024).
Jazilul mengingatkan bahwa konsolidasi kultural antara PKB dan NU sejatinya sudah berjalan dengan baik.
Ia menyatakan tindakan Gus Yahya dan Gus Ipul justru melecehkan suara Nahdliyin yang sudah memilih PKB.
"PKB itu tidak pernah merasa punya masalah dengan Gus Ipul, dengan Gus Yahya. Nggak pernah punya masalah. Lihat saja di bawah itu, struktur MWC, struktur PAC PKB, MWC NU, tidak pernah ada masalah. Apa yang mau didudukkan? Gak pernah ada masalah," ungkapnya.
Ia pun mengingatkan bahwa PKB terbukti telah memiliki prestasi pada Pemilu 2024.
Di antaranya, kenaikan kursi anggota DPR RI dari PKB dari 58 menjadi 68 orang.
"Menurut saya dan perlu saya ingatkan warga Nahdlatul Ulama itu sudah cerdas melihat sepak terjang pemimpinnya. Apa itu tidak didengar? Apa itu tidak dibaca? Keluhan-keluhan dari para warga Nahdliyyin. Itu kan banyak sekali. Masa budeg, masa gak didengar," pungkasnya.
PKB Bakal Tolak 2 Kiai Utusan PBNU
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menegaskan bahwa DPP PKB secara tegas menolak dua kiai utusan PBNU.
Baca juga: RESMI, DPW PKB Jabar Umumkan Acep Adang Ruhiat Bakal Cawagub Jabar, Akan Dipasangkan dengan Siapa?
Dua kiai tersebut diutus PBNU untuk menyelesaikan masalah dengan PKB.
"Bahwa PKB, seluruh jajaran PKB solid menolak upaya apapun mengintervensi kedaulatan partai," kata Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7/2024).
Pria yang akrab disapa Gus Jazil itu menegaskan partai politik tidak boleh diintervensi oleh siapapun dan oleh lembaga manapun.
Menurutnya utusan dua kiai PBNU itu bertentangan dengan UU Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik.
"Dengan sendirinya maka itu gugur maka itu harus diabaikan," ujar Wakil Ketua MPR RI itu.
Gus Jazil menambahkan ormas keagamaan seperti PBNU tidak bisa mengevaluasi bahkan mengintervensi keadulatan partai politik.
Sehingga menurutnya yang harus dievaluasi adalah para pimpinan PBNU, dalam hal ini ketua dan sekjennya.
"Yang membuat kisruh itu berhentikan, karena tidak sesuai dengan standar moral ahlussunnah waljamaah, tidak sesuai standar moral ulama," pungkasnya.
Duduk Perkara
Diberitakan, retaknya hubungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan PKB masih menjadi permbicaraan.
Belakangan ini, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengutus dua kiai untuk menyelesaikan masalah dengan PKB.
Hal tersebut diungkap Gus Yahya sesuai menggelar rapat pleno PBNU di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, Minggu (28/7/2024).
Mulanya, Gus Yahya menyatakan peserta rapat pleno banyak yang menyoroti soal hubungan NU dan PKB.
"Saya harus sampaikan terus terang bahwa ada banyak komplain dari para peserta pleno dan kemudian untuk mencari jalan kami tidak ingin membuat langkah yang tergesa-gesa terkait dengan ini," kata Gus Yahya.
Akhir-akhir ini, kata dia, ada pernyataan yang tajam dan frontal yang disampaikan kubu PKB terhadap PBNU.
Satu di antaranya soal pergantian Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar.
Adapun KH Marzuki sempat diisukan berada dalam gerbong PKB.
Karena itu, Gus Yahya menyampaikan PBNU sudah memberikan mandat kepada dua kiai untuk menyelesaikan masalah PBNU dan PKB.
Mereka adalah Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PKB Amin Said Husni.
"Pleno memberikan mandat kepada dua orang yang pertama adalah Kiai Anwar Iskandar Wakil Rais Aam dan Bapak Amin Said Husni Wakil Ketua Umum untuk mendalami masalah ini dan kemudian memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada PBNU mengenai langkah-langkah yang harus diambil," ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan alasan PBNU menunjuk kedua kiai itu untuk menyelesaikan masalah PKB dan NU. Menurutnya, keduanya merupakan generasi perintis dan pejuang PKB yang masih tersisa.
"Beliau kita minta untuk memimpin upaya mendalami masalah ini dan Pak Amin Saidd Husni ini adalah juga wakil sekjen di DPP PKB yang pertama dulu dan juga beliau juga adalah anggota asistensi dari tim lima yang diberi mandat oleh PBNU waktu itu untuk mempersiapkan dirinya," jelasnya.
"Nanti kita lihat beliau berdua akan bekerja lebih lanjut dalam masalah ini dan berikan rekomendasi-rekomendasi kepada PBNU mengenai langkah-langkah yang harus diambil," tutupnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tak Mau Diintervensi, PKB Bakal Tolak Dua Kiai Utusan PBNU,
Partai Kebangkitan Bangsa
PKB
Nahdlatul Ulama
PBNU
Jazilul Fawaid
Yahya Cholil Staquf
Saifullah Yusuf
Rawat Persatuan, DPW PKB Jabar Gelar Mujahadah dan Doa untuk Keselamatan Bangsa |
![]() |
---|
Sosok Gus Irfan Cucu Pendiri Nahdlatul Ulama yang Disebut-sebut Bakal Jadi Menteri Haji dan Umrah |
![]() |
---|
Jadwal Maulid Nabi 2025 Lengkap Versi Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU |
![]() |
---|
Sosok Nasim Khan, Anggota DPR RI yang Usulkan Gerbong Merokok di Kereta Api, Ini Rekam Jejaknya |
![]() |
---|
Ini Dia Penampakan Seragam untuk Sekolah Rakyat, Ada Tanda Pangkat dan Baret |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.