Perundungan saat MPLS di Cianjur
Beredar Suara Oknum Guru SMPN 1 Sindangbarang Minta Alumni Tutup Kasus Bullying:Kenapa Tidak Nangis?
Oknum guru yang belum diketahui identitasnya tersebut menyebarkan rekaman suara berdurasi 3 menit 47 detik
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Beredar rekaman suara seorang oknum guru SMPN 1 Sindangbarang, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, yang tidak membenarkan adanya perundungan atau tindak kekerasan pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Oknum guru yang belum diketahui identitasnya tersebut menyebarkan rekaman suara berdurasi 3 menit 47 detik tersebut diduga disebarkan di grup alumni SMPN 1 Sindangbarang, Jumat (26/7/2024)
"Ceritanya gini gays, jadi hari jumat kan fesyen show. Habis fesyen show tuh gak ada kejadian apa-apa sampai anak-anak memcekan balon dengan kaki itu dengan seneng mereka bergembira," ucap oknum guru dalam rekeman suara yang beredar.
Baca juga: Keluarga Korban Bullying di SMPN 1 Sindangbarang Cianjur Kecewa Ada yang Bilang Tak Ada Perundungan
Bahkan, suara dalam rekaman tersebut mengatakan, ketika usai penutupan seluruh siswa baru pulang, salaman kepada guru dan panitia osis. Apabila ada kejadian perundungan pada setelah iitu kenapa tidak histeris atau mejerit.
"Yang namanya tulang nyengsol, nepi ka nonjol mungkin moal anak diam, meren histeris nangis jerit-jerit di sekolah, tapi kenapa hari itu tidak nangis, ditanya ke temen-temenya juga herey biasa, tidak ada kejadian (Masa saja tulang bergeser sampai menonjol kemungkinan anak tidak akan diam saja, mungkin bakal histeris, dan mejerit di sekolah, saat ditanya teman-temanya pun hanya bercana biasa)," ucapnya.
"Namun besoknya tiba-tiba ada orangtua korban mengaku seprti itu ambek-ambekan (marah-marah) bawa polisi kita pihak sekolah kaget, dan anehnya ketika yang mengku korban itu aneh ditengok sekolah sama polisi juga malah gak boleh," ucapnya.
Selain itu oknum guru tersebut meminta, alumni SMPN 1 Sinbangbarang untuk meluruskan informasi miring terkait adanya tindakan perundungan.
"Tolong kalian alumni anak-anak baik, tolong tutup masalah ini jangan dibesar-besarkan, dan bila ada yang nanya sama kalian jangan dianggap, solanya kita guru-guru juga tidak tahu, yah oke," tutupnya.
Baca juga: AD Siswi Korban Bullying di Cianjur Masih Dirawat di RSUD, Terduga Pelaku Dititip di Sekolah Lain
Sementara itu Dian (53) orangtua korban mengungkap, beredarnya rekaman suara dari oknum guru SMPN 1 Sindangbarang tersebut merupakan sebuah fitnah.
"Anak kami yang menjadi korban perundungan dan penganiyaan bukannya dilindungi malah difitnah. Kami pun bisa menuntut oknum guru itu," ucapnya.
Dian meminta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur untuk dimutasi atau diberikan sanksi tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.
#TribunBreakingNews
Kasus Perundungan di Cianjur Berakhir Kekeluargaan, AD Akan Tetap Sekolah di SMPN 1 Sindangbarang |
![]() |
---|
Beredar Rekaman Suara Guru SMPN 1 Sindangbarang Bilang Tak Ada Perundungan, Disdik Tindaklanjuti |
![]() |
---|
Keluarga Korban Bullying di SMPN 1 Sindangbarang Cianjur Kecewa Ada yang Bilang Tak Ada Perundungan |
![]() |
---|
AD Siswi Korban Bullying di Cianjur Masih Dirawat di RSUD, Terduga Pelaku Dititip di Sekolah Lain |
![]() |
---|
Pelaku Perundungan di SMPN 1 Sindangbarang Cianjur Sesama Anak Baru, Sering Usil, Sekolah Tak Ngaku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.