Perundungan saat MPLS di Cianjur

Korban Bullying di SMPN 1 Sindangbarang Butuh Rp 6 Juta untuk CT Scan di RSUD Cianjur

Kini AD pun membutuhkan dana sekitar Rp 6 juta untuk menjalani CT Scan.

Fauzi Noviandi / tribunjabar.id
AD usai menjalani pemeriksaan di Klinik Saraf dan hendak dibawa ke ruang inap di RSUD Cianjur, Senin (22/7/2024) 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Malang benar nasib AD (12). Tidak hanya menjadi korban perundungan atau bullying di Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMPN 1 Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, kini AD pun membutuhkan dana sekitar Rp 6 juta untuk menjalani CT Scan.

Ayah AD, Dian, mengatakan seusai menjalani pemeriksaan di Klinik Saraf RSUD Cianjur, AD pun diharuskan untuk menjalani CT Scan demi pemeriksaan lebih lanjut.

Namun, hal ini membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga langkah ini ditunda. Padahal, CT Scan dibutuhkan untuk mendeteksi penyebab rasa sakit yang terus dialami AD setelah mendapat kekerasan dari teman sekolahnya itu.

"Biaya CT Scan di RSUD Cianjur itu sebesar Rp 6 juta, saya belum punya uang sebesar itu, sehingga sekarang harus dirawat inap dulu. Anak saya mengalami luka karena dipukul oleh seorang siswi baru dibagian punggung, hingga terjatuh." ucapnya, Senin (22/7/2024).

Baca juga: Kondisi Korban Bullying saat MPLS di SMPN 1 Sindangbarang Memburuk, Kini Dirawat di RSUD Cianjur

Dia mengatakan sudah meminta orang tua pelaku untuk melihat kondisi anaknya yang telah tidak berdaya akibat kekerasan ini.

"Saya tidak akan menuntut apapun, saya ingin orang tua pelaku untuk menjunguk saja, agar melihat langsung kondisinya seperti apa," ucapnya.

Berdasarkan patauan tribunjabar.id, AD tiba di RSUD Cianjur sekitar pukul 10.00 WIB dan didampingi oleh kedua orang tua dan pamannya.

Saat hendak menjalani pemeriksaan di Klinik Saraf, AD terpaksa harus berbaring di kursi tunggu hampir selama 30 menit karena tidak kuat menahan sakit akibat luka yang dideritanya.

Baca juga: Siswi SMPN 1 Sindangbarang Dirawat setelah MPLS, Disdikpora Cianjur Selidiki Dugaan Bullying

AD mulai memasuki Klinik Saraf sekitar pukul 10.30 WIB. Usai menjalani pemeriksaan selama 30 menit, AD pun keluar dari ruangan itu pada pukul 11.00 WIB dengan menggunakan ranjang dorong.

Dian mengungkapkan anaknya tersebut usai menjalani pemeriksaan di Klinik Saraf, diharuskan untuk dilakukan rawat inap di RSUD Cianjur. Ini dilakukan karena AD masih mengeluhkan sakit dibagian pinggul.

"Tidak hanya luka dibagian pinggul, tapi anak saya sekarang juga mengalami demam tinggi dan mengakibatkan ruam di bagian tangannya, serta masih mengalami trauma," ucapnya pada wartawan.

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved