Berita Viral

Viral Pengendara Motor Pakai Elpiji 3 Kg untuk Gantikan Pertalite, Sebut Jarak Tempuh Capai 300 Km

Beredar video yang memperlihatkan seorang pengendara motor menggunakan gas elpiji 3 kilogram untuk bahan bakar kendaraan, viral di media sosial.

X
Beredar video yang memperlihatkan seorang pengendara motor menggunakan gas elpiji 3 kilogram untuk bahan bakar kendaraan, viral di media sosial. 

Untuk menggunakan elpiji 3 kg sebagai bahan bakar kendaraan, pengendara bisa menyambungkannya melalui karburator atau injektor pada bagian manifold motor.

Baca juga: Curhat Penjual Elpiji 3 Kg Ditagih Pajak Rp 200 Juta, Kaget Rekening Diblokir, DJP Beber Klarifikasi

"Intinya, semua bahan bakar cair atau gas bisa dipakai untuk bahan bakar mesin. Cuma performance dan efisiensi mungkin beda-beda," tegasnya.

Dampak motor pakai elpiji sebagai bahan bakar

Jayan menjelaskan, semua bahan bakar mesin memiliki spesifikasi minimal dan tidak sembarangan untuk dipakai menjalankan kendaraan.

"Karena setiap bahan bakar punya karakteristik sendiri-sendiri," lanjut dia.
Menurutnya, ada banyak properti untuk menilai karakter suatu bahan bakar, seperti nilai kalor atau oktan bahan bakar.

Sebagai contoh, Pertalite memiliki nilai oktan RON 90, sedangkan Pertamax mengandung oktan minimal 92.

Angka oktan yang tinggi membuat pembakaran bahan bakar lebih sempurna dan tidak meninggalkan residu.

Meski LPG dapat dipakai untuk bahan bakar motor, ia menyebut ada dampak ekonomi dan efek yang dialami mesin kendaraan.

Dari sisi ekonomi, katanya, penggunaan elpiji sebagai bahan bakar motor akan membuat negara rugi.

Pasalnya, LPG melon atau 3 kg merupakan bahan bakar subsidi untuk masyarakat miskin, bukan ditujukan untuk bahan bakar kendaraan.
Sebaliknya, penggunaan gas elpiji sebagai bahan bakar motor juga tidak sebaik pemakaian bensin.

"Performance (motor) lebih rendah sedikit, pembakaran lebih kering sehingga efek pelumasan di-liner (silinder) berkurang, dan lain-lain," imbuh dia.

Efek pelumasan yang berkurang pada liner silinder mesin kendaraan akan membuat gesekan antarpiston semakin tinggi. Jika dibiarkan, kinerja dan performa kendaraan akan berkurang.

Kompas.com telah menghubungi Pertamina melalui Manager Corporate Communication Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari terkait video tersebut. Namun, hingga artikel tayang, pesan tersebut belum dibalas.

(Tribunjabar.id/Salma Dinda) (Kompas.com/Erwina Rachmi)

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved