Albania Tunjuk AI Bernama Diella sebagai Menteri, Jadi yang Pertama di Dunia Berantas Korupsi

Albania mencatatkan sejarah sebagai negara pertama di dunia yang menunjuk sistem kecerdasan buatan (AI) sebagai anggota kabinet.

Penulis: ravi tribun | Editor: Ravianto
jagranjosh
MENTERI AI - Diella, Menteri Pengadaan Barang dan Jasa Albania. Diella bukan seorang manusia melainkan sosok AI. Dia ditunjuk Perdana Menteri Albania Edi Rama sebagai menteri pada 15 September 2025. 

TRIBUNJABAR.ID, TIRANA - Albania mencatatkan sejarah sebagai negara pertama di dunia yang menunjuk sistem kecerdasan buatan (AI) sebagai anggota kabinet.

AI yang diberi nama Diella, yang dalam bahasa Albania berarti matahari, ditugaskan secara khusus untuk memberantas korupsi.

Diella ditunjuk sebagai Menteri Pengadaan Barang dan Jasa Albania.

Perdana Menteri Albania, Edi Rama, mengumumkan penunjukan ini pada pekan ini dengan janji bahwa Diella akan membuat Albania 100 persen bebas korupsi.

Diella sendiri bukanlah sosok baru.

Ia pertama kali diluncurkan pada Januari 2025 sebagai asisten virtual yang membantu warga dalam mengakses layanan dan dokumen digital.

Dibuat dengan sosok perempuan yang mengenakan busana tradisional Albania, Diella telah memproses lebih dari 36 ribu dokumen dan melayani sekitar seribu layanan melalui perintah suara dan stempel elektronik.

Dengan penunjukan sebagai menteri, kemampuan Diella kini ditingkatkan untuk mengawasi dan menunjuk pemenang tender proyek pemerintah.

Selama ini, skandal lelang proyek dan pengadaan barang/jasa menjadi akar korupsi yang menghantui Albania.

Peran yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, kini sepenuhnya diserahkan kepada AI untuk memastikan transparansi dan efisiensi.

Langkah berani ini diambil untuk mengatasi masalah korupsi yang tak hanya merusak tata kelola pemerintahan, tetapi juga menghambat ambisi Albania untuk bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 2030.

Pemerintah Albania berharap, dengan Diella, mereka dapat mengatasi praktik pencucian uang, peredaran narkoba, dan penyelundupan senjata yang kerap terjadi di negara tersebut, serta mengembalikan kepercayaan publik dan dunia internasional.(*)

Sumber: Politico.eu

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved