Ponpes Pagelaran 3 Subang, Pesantren Tertua di Jabar yang Gabungkan Kurikulum Dikbud & Kitab Kuning
Konsep pendidikan yang menggabungkan pesantren klasik/salaf dengan ciri khas pembelajaran kitab kuning dan kurikulum sekolah dari kemdikbud.
TRIBUNJABAR.ID. BANDUNG - Pondok Pesantren Pagelaran 3 Subang menyelenggarakan sekolah berbasis pesantren (SBP) tingkat SMP, SMA dan SMK.
Didirikan oleh KH Muhyiddin pada tahun 1962 dan saat ini termasuk Pesantren tertua dan terbaik di Jawa Barat.
Konsep pendidikan yang menggabungkan pesantren klasik/salaf dengan ciri khas pembelajaran kitab kuning dan kurikulum sekolah dari kemdikbud.
Pada tahun 2024 jumlah santri Pondok Pesantren Pagelaran 3 dari tingkat SMP, SMA dan SMK saat ini berjumlah 750 santri.
Pondok Pesantren Pagelaran 3 telah melaksanakan proses penerimaan santri baru untuk tahun ajaran 2024/2025.
Proses penerimaan ini berlangsung selama lima bulan, dimulai pada tanggal 1 Januari 2024 hingga 30 Mei 2024.
Jumlah pendaftar pada tahun ini mencapai 260 calon santri, dengan rincian sebagai berikut:
• Putra: 127 calon santri
• Putri: 123 calon santri
Proses seleksi dilakukan dalam beberapa tahap:
1. Pendaftaran Online
Calon santri mengisi formulir pendaftaran secara online melalui situs resmi pondok pesantren.
2. Seleksi Administrasi
Berkas pendaftaran calon santri diperiksa untuk memastikan kelengkapan dan kesesuaian dengan persyaratan yang ditetapkan.
3. Tes Online
Pondok Pesantren Pagelaran 3 Subang
Pondok Pesantren Pagelaran 3
pondok pesantren
Subang
santri
Tribunjabar.id
KH Muhyiddin
KH Arie Gifary
pesantren
kitab kuning
Cuaca Bandung Kadang Panas Terik dan Hujan Bisa Merusak Kulit, Begini Cara Merawatnya |
![]() |
---|
Muprov Kadin Jabar Disepakati Usai Rekonsiliasi, Dorong Persatuan dan Kebersamaan |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Subang, Pembonceng Terjatuh lalu Terlindas Truk Tanah, Motor Senggol Pembatas |
![]() |
---|
Subang Tunjukkan Keseriusan Lewat Respons Kedua, Kemenkum Jabar Optimis Target Posbakum Tercapai |
![]() |
---|
1.038 Lansia Subang Rasakan Manfaat “Nyaah Ka Indung”, Inisiatif Dedi Mulyadi Ringankan Beban Lansia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.