Benarkah Patah Hati Itu Penyakit? Inilah Fakta di Balik Sindrom Broken Heart, Kenali Gejalanya

Sindrom Broken Heart, atau yang secara medis dikenal sebagai Kardiomiopati Takotsubo, bukanlah sekadar metafora puitis tentang patah hati.

Editor: Siti Fatimah
freepik
Ilustrasi sindrom patah hati- Sindrom Broken Heart, atau yang secara medis dikenal sebagai Kardiomiopati Takotsubo, bukanlah sekadar metafora puitis tentang patah hati. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sindrom patah hati, bagi sebagain orang mungkin sudah ada yang pernah mendengar istilah ini. Namun mungkin masih ada juga yang belum pernah mengetahui tentang sindrom patah hati.

Sebeneranya apa sih sindrom patah hati ini?

Siapa saja yang bisa mengalami sindrom patah hati dan bagaimana mengatasinya/

Dikutip dari laman resmi Kemenkes, Sindrom Broken Heart, atau yang secara medis dikenal sebagai Kardiomiopati Takotsubo, bukanlah sekadar metafora puitis tentang patah hati.

Fenomena ini, yang sering kali muncul dalam narasi romantis sebagai sebuah ungkapan kesedihan mendalam, ternyata memiliki dasar biologis yang nyata dan efek fisik yang serius pada jantung.

Pada tulisan kali ini kita akan menyelami lebih dalam tentang apa itu Broken Heart Syndrome, bagaimana ia terjadi, dan mengapa hal ini lebih dari sekadar patah hati biasa.

Apa Itu Sindrom Broken Heart?

Sindrom Broken Heart pertama kali diidentifikasi di Jepang pada tahun 1990 dan dinamai "Takotsubo" karena bentuk jantung yang mirip dengan perangkap udang tradisional Jepang, takotsubo.

Kondisi ini terjadi ketika stres emosional atau fisik ekstrem menyebabkan bagian dari jantung untuk membesar dan tidak berfungsi dengan baik, sementara bagian lainnya berfungsi normal atau bahkan dengan kontraksi yang lebih kuat.

Penyebab Sindrom Broken Heart

Ketika seseorang mengalami stres yang intens, tubuh melepaskan hormon adrenalin dan hormon stres lainnya.

Pada beberapa orang, terutama wanita yang lebih tua, ini dapat menyebabkan "stunning" dari miokardium (otot jantung), yang menyebabkan bagian dari jantung sementara melemah dan menyebabkan gejala yang mirip dengan serangan jantung.

Gejala-gejala Sindrom Broken Heart

Gejala Sindrom Broken Heart sangat mirip dengan serangan jantung, termasuk nyeri dada dan kesulitan bernapas.

Hal ini sering menyebabkan penderitanya dilarikan ke UGD dengan dugaan serangan jantung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved