Sosok Budi Arie Setiadi yang Didesak Mundur dari Menkominfo usai PDN Diserang Ransomware

Belakangan ini sosok Budi Arie Setiadi yang tengah disoroti oleh warganet setelah Pusat Data Nasional (PDN) diserang ransomware pada Kamis (20/6/2024)

(WARTAKOTA/YULIANTO)
Menkominfo Budi Arie Setiadi. 

TRIBUNJABAR.ID - Belakangan ini sosok Budi Arie Setiadi yang tengah disoroti oleh warganet setelah Pusat Data Nasional (PDN) diserang ransomware pada Kamis (20/6/2024).

Budi Arie Setiadi adalah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang dinilai publik bertanggung jawab atas hilang dan terganggunya 282 layanan kementerian/instansi pascaserangan ransomware terhadap PDN.

Organisasi masyarakat sipil Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) mendesak agar Budi Arie mundur dari jabatannya sebagai Menkomino buntut bobolnya PDN.

Direktur Eksekutif Safenet Nender Sekar Arum mengatakan alasannya petisi ini digulirkan untuk mengampanyekan kepada masyarakat bahwa ada pihak yang harus bertanggung jawab atas berbagai serangan siber yang memuncak pada serangan terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).

"Kami menyasar Budi Arie itu karena dia memang Menteri Kominfo yang Kominfo adalah lembaga yang punya tanggung jawab terhadap PDNS ini," kata Nenden saat dihubungi, Kamis (27/6/2024), dikutip dari Kompas.com.

Nenden menyebut, jabatan menkominfo dalam beberapa periode terakhir diisi perwakilan partai politik dengan kapasitas yang meragukan.

Padahal, menkominfo saat ini mengurus banyak persoalan digital, sistem informasi, dan teknologi terbaru.

Menurut Nenden, posisi tersebut membutuhkan orang yang memiliki wawasan terkait perkembangan teknologi dan digital, meski tidak harus secara teknis.

"Sayangnya itu yang kita lihat tidak ada pada menteri saat ini. Jadi, pemahaman terhadap ekosistem digital, terhadap tata kelola internet itu menjadi sangat minim kalau kita lihat di si Menkominfo saat ini," kata dia.

Baca juga: Ramai soal Data Instansi Bocor hingga Dijual di Dark Web, TNI, Polri, dan Kemenhub Buka Suara

Lalu, siapakah sosok Budi dan bagaimana rekam jejaknya?

Sosok Budi Arie Setiadi

Budi Arie Setiadi lahi di Jakarta pada 20 April 1979 dari pasangan Joko Asmoro dan Pudji Astuti.

Dilansir dari Kompas, Budi menghabiskan masa kecil hingga remaja di Jakarta.

Ia pernah menempuh pendidikan di SD dan SMP Fons Vitae II Jakarta Utara.

Ia pun melanjutkan pendidikannya ke SMA Kolose Kanisius di Jakarta Pusat pada 1988.

Setelah lulus SMA, Budi berkuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Indonesia.

Selama kuliah, ia berkiprah sebagai aktivis dan mendapat panggilan sebagai Muni.

Ia pernah menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fisip UI pada 1994 dan Presidium Senat Mahasiswa UI 1994-1995.
Selain itu, Budi juga mendirikan dan membina membina Forum Studi Mahasiswa (FSM) UI serta aktif di Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM) UI.

Pernah jadi jurnalis

Budi sempat terjun ke dunia jurnalistik saat ia masih mahasiswa, salah satunya menjadi Redaktur Pelaksana (Redpel) Majalah Suara Mahasiswa UI pada 1993-1994.

Di sisi lain, Budi juga pernah menjalani profesi sebagai jurnalis di Media Indonesia pada 1994.

Dua tahun setelahnya, ia bersama koleganya mendirikan Mingguan Ekonomi bernama Kontan. Budi menghabiskan waktunya sebagai jurnalis di media tersebut hingga 2001.

Setelah itu, ia berpindah ke PT Mandiri Telekomunikasi Utama.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menghadiri acara Mata Lokal Fest yang digelar Tribun Network, di Menara Peninsula Hotel, Jakarta, pada Jumat (17/5/2024) malam.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menghadiri acara Mata Lokal Fest yang digelar Tribun Network, di Menara Peninsula Hotel, Jakarta, pada Jumat (17/5/2024) malam. (Tribunnews.com/Ibriza)

Di perusahaan ini, Budi sempat menduduki jabatan sebagai direktur utama pada 2001-2009.

Budi juga mengemban tugas lain sebagai Pemimpin Umum Tabloid Bangsa pada 2008-2009.

Kemudian, Budi melanjutkan kariernya sebagai pengusaha dengan menjadi Direktur PT Daya Mandiri pada 2010-2014 dan Direktur Utama NKR Investama sekaligus Direktur PT Sarana Global Informasi pada 2009-2014.

Ia juga pernah menjadi Direktur Utama di PT Mitra Lumina pada 2011-2014.

Perjalanan politik Budi Arie Setiadi

Setelah berkecimpung di dunia media dan usaha, Budi memutuskan terjun ke politik bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Budi mengembang tugas sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) PDI-P Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta pada 2005-2010.

Jabatan lain yang pernah diemban Budi adalah Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P DKI Jakarta.

Pada Agustus 2013, Budi memutuskan mendirikan relawan Pro Jokowi alias Projo.
Di organisasi relawan tersebut, Budi menduduki posisi sebagai pendiri sekaligus pendiri.

Baca juga: Pusat Data Nasional Diserang Peretas dan Minta Tebusan Seharga 14 Unit Porsche, Gini Kata Menkominfo

Budi mendirikan Projo untuk mengusung Jokowi yang maju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Projo terus mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut hingga Pilpres 2019.

Pada Jumat (25/10/2019), Jokowi melantik Budi sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mendampingi Abdul Halim Iskandar sebagai menteri.

Budi menduduki jabatan tersebut selama empat tahun.

Setelahnya, ia mengemban tugas baru sebagai Menkominfo menggantikan Johnny G Plate yang tersandung kasus korupsi menara BTS 4G Kominfo.

Jokowi melantik Budi Arie sebagai Menkominfo yang baru di Istana, Negara, Jakarta pada Senin (17/7/2023).

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved