Pemain Sepak Bola Meninggal

Pesepak Bola U-14 Bandung yang Meninggal Jelang Laga Bercita-cita Jadi Pemain Timnas Indonesia

Menurut ayah dari Difka, Dian Diana (40), anaknya sudah menyukai olahraga sepak bola ini, sejak dari kecil.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ravianto
lutfi ahmad mauludin/tribunjabar
Orangtua almarhum Difka, Septi Diana Putri dan Dian Diana. Septi mengungkap pesan terakhir Difka sebelum tewas saat pertandingan, Rabu (26/6/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pesepak Bola Kabupaten Bandung, Difka Hardila Diana Putra (14), yang meninggal saat akan berlaga pada Kejurda yang digelar di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu (26/6/2024) bercita-cita menjadi pemain tim nasional Indonesia.

Menurut ayah dari Difka, Dian Diana (40), anaknya sudah menyukai olahraga sepak bola sejak dari kecil.

"Saat kelas 6 SD, baru dimasukkan ke SSB Putra Banjaran," ujar Dian, saat ditemui tribun jabar di rumahnya, yang berada di Kampung Mulyasari, Desa Gandasari, Kecamatan Katapang.

Dian menceritakan, anaknya sangat memiliki motivasi dan semangat yang tinggi dalam sepak bola, bahkan jika saja tak ikut latihan ia suka ngambek.

"Misal saya kerja gak bisa nganterin, lalu kondisinya hujan, sehingga istri saya juga enggan mengantarkannya ke tempat latihan, dan bilang udah nanti aja latihannya karena hujan,  anak saya pasti baeud (ngambek) saking inginnya latihan," ujar Dian, yang dibenarkan oleh istrinya Septi Diana Putri (34).

Dian mengatakan, dirinya juga tambah semangat mengantarkan atau mendampingi anaknya untuk terus bermain sepak bola, pasalnya orang-orang banyak yang mensuport nya.

Difka Hardila Diana Putra, pemain sepakbola U-14 asal Kabupaten Bandung dilarikan ke RS AMC oleh tim medis dari Stadion Jati Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor, Sumedang, Rabu (26/6/2024). 
Difka Hardila Diana Putra, pemain sepakbola U-14 asal Kabupaten Bandung dilarikan ke RS AMC oleh tim medis dari Stadion Jati Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor, Sumedang, Rabu (26/6/2024).  (Istimewa)

"Jadi banyak yang supports, ngedukung, sebab anaknya punya bakat, bahkan pelatihnya di SSB juga bilang Difka punya kemampuan lebih di atas rata-rata," katanya, yang sesekali mengusap air mata.

Akhirnya, kata Dian, Saat duduk di bangku SPM Kelas satu, Difka bisa masuk tim sepak bola Kabupaten Bandung, untuk berlaga di Kejurda.

"Bahkan dia masuk SMP Negeri juga jalur prestasi sepak bola," ujar Dian.

Baca juga: Pesan Terakhir Difka kepada Ibu sebelum Main Bola dan Meninggal di Toilet Stadion: Ieu Main Terakhir

Dian mengatakan, keinginan atau cita-cita anaknya, setelah mengikuti Kejurda, ingin ikut di Porda, PON, hingga bisa masuk timnas.

"Cita-citanya memang masuk timnas. Tapi anak saya bisa masuk tim Kabupaten Bandung saja terus terang saya bangga," kata Dian, sambil meneteskan air matanya.

Sebab ternyata, kata Dian, melihat perjuangan anaknya seleksi hingga lolos masuk tim Kabupaten Bandung juga sangat ketat.

Namun, tuhan berkata lain, Difka yang menjadi anak kebanggaan Dian dan Septi, harus pergi lebih dulu untuk selamanya.

Seperti yang telah diberitakan Difka meninggal dunia akibat terjatuh, menjelang laganya menghadapi tim Kabupaten Ciamis, di Jatinangor, Kabupaten Sumedang.(*)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved