Massa di Bunderan Cibiru Serukan Imbauan Hati-hati Terhadap Paham HTI yang Mulai Muncul
Massa yang mengaku dirinya dari pemuda cinta Pancasila melakukan penyampaian aspirasi di bunderan Cibiru, kota Bandung, Selasa (25/6/2024).
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Massa yang mengaku dirinya dari pemuda cinta Pancasila melakukan penyampaian aspirasi di bunderan Cibiru, kota Bandung, Selasa (25/6/2024).
Mereka berunjuk rasa dengan membawa beberapa spanduk bertuliskan imbauan terhadap ajaran HTI yang diduga bermunculan kembali pascaorganisasi tersebut dibubarkan.
Aksi ini pun sempat menimbulkan kemacetan di bunderan Cibiru. Namun, pihak kepolisian dari Polsek Panyileukan dengan sigap melakukan pengaturan lalu lintas saat aksi berlangsung.
Baca juga: Ketua DPRD Garut Dituding Tidak Punya Empati, Suruh Guru Menangis dengan Bagus Ketika Unjuk Rasa
Koordinator pemuda cinta Pancasila, Fauzan menyampaikan bahwa aksi yang mereka lakukan ini sebagai bentuk kepedulian mereka untuk tetap menjaga negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila harga mati.
"Isu-isu yang bergulir belakangan ini, khususnya sejak Februari lalu, tentang masih adanya atau maraknya pergerakan-pergerakan dari eks HTI, dan pergerakan separatisme juga radikalisme yang masih ada di Indonesia," katanya.
Fauzan menegaskan, pergerakan-pergerakan itu menjadi hal serius. Apalagi, katanya separatisme dan radikalisme haruslah diberantas tuntas
"Jadi, kegiatan kami ini sebagai kepedulian kami, jangan sampai pergerakan separatisme dan radikalisme itu masuk merongrong ke isu-isu lainnya," katanya.
Baca juga: Mahasiswa Sempat Lakukan Aksi Dorong Saat Unjuk Rasa Kasus Vina Cirebon, Kapolres Tak Menemui
Selain itu, lanjutnya, mereka mempelajari pergerakan-pergerakan dari eks HTI yang mulai menebarkan lagi pahamnya di mana mereka ingin mengubah kedaulatan NKRI menjadi kekhilafahan.
"Semoga masyarakat bisa tetap menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan. Apalagi, era sekarang mestinya tak ada lagi perdebatan antara nasionalis dan agamis.
"Sebab, untuk menjadi seorang yang nasionalis jelas harus menjadi orang yang agamis, sebagaimana dalam sila pertama Pancasila, yakni ketuhanan yang maha Esa.
"Lalu, ke para pemuda pun kami mengimbau lebih mampu menyaring ketika ada isme-isme yang masuk dengan mempelajarinya dahulu lebih dalam dan apakah isme itu sejalan dengan cita-cita bangsa atau tidak," ujarnya. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
| Komnas PA Sebut 110 Anak Usia 10-18 Tahun Terpapar Radikalisme: Jabar dan Jakarta Tertinggi |
|
|---|
| Banyak Anak di Jabar Terpapar Radikalisme, Densus 88 Petakan Jaringan Rekrutmen Berbasis Online |
|
|---|
| Bagikan Takjil Gratis Jadi Cara Ditlantas Polda Jabar Beri Edukasi Keselamatan Pengguna Jalan |
|
|---|
| Organisasi Terlarang HTI Masih Eksis, Eks Petinggi Sebut Rajin Rekrut Mahasiswa Baru Universitas |
|
|---|
| Jamaah Islamiyah Bubar, Akan Kikis Stigma Radikal dan Teroris lewat Kontribusi Baik ke Masyarakat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Puluhan-orang-yang-mengaku-dirinya-dari-pemuda-cinta-Pancasila.jpg)