Berita Viral
Viral Kisah Galih, Lulusan S2 di London Pilih Jadi Guru SD Negeri di Jakarta, Sorot Ketimpangan
Inilah kisah Galih Sulistyaningra, lulusan S2 University College London yang memilih untuk menjadi guru SD Negeri di Jakarta.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
"Saya disadarkan kalau ternyata kita itu selama belajar di sekolah ada satu gaya belajar yang seharusnya tidak dilakukan," kata Galih.
"Mungkin ini jadi salah satu dosa besar para pendidik di zaman dulu gitu ya," tambahnya.

Keluarga Besar Pendidik
Galih lahir dan tumbuh di keluarga besar para pendidik. Dari orangtua, tante, paman, semuanya berprofesi sebagai guru sehingga sangat ingin agar Galih bisa melanjutkannya.
Baca juga: Viral, Kisah Wanita di Aceh Tak Sengaja Bertemu Teman SMA yang Jadi ODGJ, Padahal Dulu Pintar
Pada awalnya, Galih mengaku enggan menjadi guru dan ingin menggeluti profesi lain yang lebih dari sekadar mengajar. Namun jalan hidupnya justru terus mendekat ke dunia pendidikan.
Akhirnya, Galih pun mulai menjadi pendidik saat bergabung di lembaga yang menekuni bidang Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM).
Pekerjaan itu ia geluti sambil menunggu jadwal wisuda di UNJ.
Di sana Galih menangani anak-anak yang mahir berbahasa Inggris dengan kurikulum berstandar Amerika Serikat. Mereka berlatar dari ekonomi kelas menengah atas.
Saat itu lah, Galih mulai menyadari adanya ketimpangan kualitas pendidikan di Indonesia yang tidak bisa mendapatkan akses setara.
Kemudian, dia berkomitmen mendalami perencanaan dan kebijakan terkait pendidikan yang menurutnya dapat bermuara tidak hanya pada perkembangan anak didik, tetapi juga laju pertumbuhan ekonomi negara.
Dari situ, muncul lah keinginan Galih untuk melanjutkan studi S2 ke luar negeri meskipun sempat mendapatkan pertentangan dari orang tuanya.
"Sarjana pendidikan ya ngajar di sekolah. Dengan anggapan tersebut dan justru membuktikan bahwa menjadi guru SD sekalipun dibutuhkan bekal pengetahuan yang banyak sekali," jelas dia.
Seperti yang sudah tertanam dalam benak Galih, pendidikan memiliki interseksi dengan banyak hal seperti kesehatan, perdamaian, keadilan sosial, ekonomi, hingga pemenuhan hak asasi manusia.
Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dipilih sebagai kendaraan untuk mewujudkan keinginannya.
"Jadi udah kepikiran apa yang mau dilakukan, sehingga sepertinya itu yang kemudian memudahkan juga jalan untuk bisa diterima beasiswa LPDP," ungkap Galih yang tergabung dalam angkatan PK-122 Samudraraksa ini.
Viral Emak-emak Jilbab Pink Gagah Berani Lawan Aparat saat Demo DPR, Pulang ke Rumah Soft Spoken |
![]() |
---|
Indonesia Memanas, Para Artis Sesali Pilihan Politik, Minta Maaf Insiden Ojol Tewas Dilindas Brimob |
![]() |
---|
Sempat Dikabarkan Tewas saat Demo, Umar Driver Ojol Asal Sukabumi Selamat, Alami Luka Serius |
![]() |
---|
Sosok Affan Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, Dibawa ke RS Pakai Motor, Tulang Punggung Keluarga |
![]() |
---|
Sosok Gus Irfan Cucu Pendiri Nahdlatul Ulama yang Disebut-sebut Bakal Jadi Menteri Haji dan Umrah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.