Idul Adha 2024

Hukum Puasa Tarwiyah 8 Zulhijah, Keutamaannya Bisa Hapus Dosa Tahun Lalu, Berikut Dalil Hadis-nya

Inilah hukum puasa Tarwiyah yang dikerjakan setiap tanggal 8 Zulhijah, lengkap dengan dalil hadis-nya.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Kolase NIV Bible/Tribunnews/Tribunjabar.id
Hukum Puasa Tarwiyah 8 Zulhijah, Keutamaannya Bisa Hapus Dosa yang Tahun Lalu, Lengkap dengan Dalil Hadis-nya 

Jika ada yang mengatakan bolehnya, maka dia telah menyelisihi ijma’ (kata sepakat para ulama).” (Al Majmu’ Al Fatawa, 1: 250-251)

Demikian, dari kesepakatan ijma tersebut, sejumlah ulama demikian ada yang berpandangan hukum puasa Tarwiyah tersebut termasuk ghairu muakad (tidak dianjurkan).

Namun bila mengacu pada amalan perbanyak puasa selama tanggal 1 sampai 9 Zulhijah, maka puasa Tarwiyah termasuk dalam rentang puasa tersebut.
 

Berpuasa 9 hari Zulhijah tersebut merupakan amalan yang disukai Allah SWT.

Ilustrasi puasa Tarwiyah dan puasa Arafah
Ilustrasi puasa Tarwiyah dan puasa Arafah (Pintu Islami)

Baca juga: Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Asal Usulnya Dikerjakan 8 Zulhijah, Berkaitan dengan Kisah Nabi Ibrahim

Dari Ibn Abbas radhiallahu ‘anhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ

“Tidak ada hari dimana suatu amal salih lebih dicintai Allah melebihi amal salih yang dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah, pen.).” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

“Termasuk lebih utama dibanding jihad fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada satupun yang kembali (mati dan hartanya diambil musuh, pen.).” (HR. Ahmad, Bukhari, dan Turmudzi).

Asal Usul Puasa Tarwiyah

Secara etimologi, arti Tarwiyah berasal dari kata dalam Bahasa Arab, tarawwa تَرَوَّى artinya membawa bekal air.

Demikian asal usul Tarwiyah itu diambil karena peristiwa pada saat dulu jemaah haji membawa bekal air guna persiapan Arafah menuju Mina.

Dalam sejarah, pada 8 Dzulhijjah terjadi peristiwa Nabi Ibrahim AS bermimpi menyembelih anaknya.

Dikutip dari konsultasisyariah.com, pada pagi harinya, Nabi Ibrahim AS yarwi (berbicara) dengan dirinya untuk memastikan bahwa mimpi tersebut adalah wahyu dari Allah SWT.

Adapun setelah diimplementasikan dalam bentuk ibadah haji, pada hari kedelapan Dzulhijjah inilah jemaah mengulang kembali praktik ibadah yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW.

Saat itu, Nabi Muhammad tiba di Mina dan melaksanakan ibadah salat zuhur, asar, magrib, isya dan subuh kemudian melanjutkan ke Arafah sebelum matahari terbenam.

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

"Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala."

Artinya: "Saya berniat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta'ala." 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved