Berita Viral

Nasib Akhir Sekuriti PI yang Viral Pukul Anjing, Kasusnya Berakhir Damai, Nasarius Batal Dipecat

Kasus pemukulan anjing oleh sekuriti di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat dinyatakan selesai setelah semua pihak terkait sepakat untuk berdamai.

Instagram @rumahsinggahclow
Sebuah video menayangkan aksi sekuruti memukul anjing di mal Plaza Indonesia, Jakarta, beredar viral di media sosial. 

Robby Purba dan Marlene Hariman juga menyampaikan permintaan maaf mereka kepada Nasarius secara langsung.

Keduanya mengatakan, tidak menyangka unggahan mereka akan viral dan menyebabkan pemecatan Nasarius.

“Untuk ibu Marlene sama bapak Robbi, saya terima permintaan maaf itu,” kata Nasarius singkat.

Pakar nilai Nasarius tidak asalah

Handler anjing dari organisasi nirlaba Tango K9 bernama Pellim (54), mengatakan, tindakan yang diambil Nasarius pada saat itu sudah tepat.

Hal ini dilihat dari kondisi Fay, anjing yang dipukul, masih dalam kondisi sehat dan tidak mengalami cedera setelah kejadian. Menurut Pellim, kondisi Fay yang baik-baik saja setelah kejadian menunjukkan kalau Nasarius selaku handler tidak asal dalam bertindak.

"Itu kan artinya si handler tidak mengawur, dia tetap berjalan sesuai SOP (standard operating procedure)-nya," ucap Pellim saat diwawancarai Kompas pada Senin (10/6/2024) lalu.

Pellim menjelaskan, penanganan kepada anjing K-9 seperti Fay tidak bisa disamakan dengan cara melatih anjing peliharaan di rumah.

"Biasanya, kalau tidak bisa dikendalikan maka saya melakukan koreksi dengan pukul daerah mulutnya saya tabok. Setelah saya tabok, apabila anjing sudah bisa dikendalikan maka koreksi tidak perlu dilanjutkan lagi," jelas Pellim.

Koreksi kepada anjing K-9 bisa lebih tegas mengingat fisik mereka yang lebih kuat. Namun, koreksi yang diberikan tidak boleh menyebabkan cedera maupun trauma.

“Pada prinsipnya, guard dog adalah anjing penjaga. Dia bukan tipe anjing yang cengeng. Tapi, kalau kita buat jadi cengeng, ya, jadi cengeng," imbuh Pellim.
Ia mengatakan, setiap anjing punya pribadi yang berbeda sehingga intensitas dan cara koreksinya juga berbeda.

Handler atau pawang anjing lah yang harusnya lebih paham terhadap kondisi dan kepribadian anjing yang bertugas dengannya.

(Tribunjabar.id/Salma) (Kompas.com/Shela Octavia)

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved