Pelajar Terseret Ombak di Pangandaran

"Allah Lebih Sayang Hafid," Kata Keluarga Pelajar MTS Persis 60, Korban Terseret Ombak Pangandaran

Keluarga Hafid Arrafi Musafa, pelajar MTS Persis 60 Katapang, Kabupaten Bandung, korban meninggal dunia akibat terseret ombak di Pantai Pangandaran.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin
Ares Jagat Arham menunjukkan foto Hafid, korban meninggal karena terseret ombak di Pangandaran. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Keluarga Hafid Arrafi Musafa, pelajar MTS Persis 60 Katapang, Kabupaten Bandung, korban meninggal dunia akibat terseret ombak di Pantai Pangandaran, saat study tour atau perpisahan, berpasrah diri kepada Allah.

Peristiwa pelajar MTS Persis 60 Katapang itu terjadi Kamis (13/6/2024) sekitar pukul 09.30 WIB.

Paman korban, Ares Jagat Arham (37), mengaku, mendapatkan kabar Hafid Arrafi Musafa, menjadi salah satu korban terseret ombak dari wali kelasnya.

Baca juga: Hafid Pelajar Bandung yang Meninggal Terseret Ombak di Pangandaran Akan Dimakamkan di Majalaya

"Awalnya kami mendapatkan kabar ada 4 orang yang hilang. Baru ditemukan dua, sekitar jam setengah sebelas, lalu ada kabar lagi ketemu satu orang lagi," kata Ares, saat ditemui di rumah duka yang berada di Kampung Mulyasari, Desa Gandasari, Kecamatan Katapang.

Ares mengatakan, saat itu mengetahui korban yang ditemukan selamat, dan pihaknya terus menunggu kabar terkait sepupunya.

"Sedangkan orang almarhum, kakak, sudah berangkat ke Pangandaran sekitar pukul 10.30 WIB," ujar dia.

Sedangkan keluarga di Bandung, kata Ares, mengetahui korban ditemukan sore tadi.

Foto tempat tinggal korban terseret ombak di Pangandaran dan orang tuanya, di Desa Bojongkunci Pameungpeuk, Kamis (13/6/2024) nampak sepi karena korban akan dibawa ke rumah kakeknya di Cibisoro, Katapang, Kabupaten Bandung.
Foto tempat tinggal korban terseret ombak di Pangandaran dan orang tuanya, di Desa Bojongkunci Pameungpeuk, Kamis (13/6/2024) nampak sepi karena korban akan dibawa ke rumah kakeknya di Cibisoro, Katapang, Kabupaten Bandung. (Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin)

"Sore tadi kami dapat informasi di media sosial, si Dede (Hafid) ditemukan," kata Ares.

Melihat yang live di media sosial, kata Ares, kondisi pantai sedang biasa saja, ombaknya tak besar. Namun, ternyata ada kejadian ini.

"Ini sudah takdirnya, mungkin Allah lebih sayang si Dede (Hafid)," ujar dia.

Keseharian almarhum, kata Ares, sekolah berangkat pagi, pulang sekolah juga langsung ke rumah.

Tim SAR Gabungan sedang berusaha mengevakuasi empat pelajar asal bandung yang terseret ombak di Pantai Pangandaran, Kamis (13/6/2024)
Tim SAR Gabungan sedang berusaha mengevakuasi empat pelajar asal bandung yang terseret ombak di Pantai Pangandaran, Kamis (13/6/2024) (Istimewa)

"Gak ada kegiatan lain, kecuali kalau kegiatan futsal keluar," kata Ares, yang terlihat berkaca-kaca.

Alhamdulillah, kata Ares, korban merupakan anak baik, biasanya kalau pulang sekolah itu langsung pulang ke rumahnya di Bojongkunci Pameungpeuk atau ke sini ke rumah kakeknya yang berada di Katapang.

"Kalau ke sini, nanti pulang ke rumahnya biasanya bareng sama kakak," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved