Idul Adha 2024

Pembagian Daging Kurban saat Idul Adha Dijelaskan Ustaz Abdul Somad, Segini Jatah Untuk Fakir Miskin

Berikut inilah penjelasan skema pembagian daging kurban dijelaskan Ustaz Abdul Somad, termasuk jatah daging kurban untuk fakir miskin.

Editor: Hilda Rubiah
Kompas.com
Ilustrasi - Pembagian Daging Kurban saat Idul Adha Dijelaskan Ustaz Abdul Somad, Segini Jatah Untuk Fakir Miskin 

TRIBUNJABAR.ID - Berikut inilah penjelasan skema pembagian daging kurban dijelaskan Ustaz Abdul Somad, termasuk jatah daging kurban untuk fakir miskin.

Pada Hari Raya Idul Adha 2024 nanti sebagian umat muslim juga akan melaksanakan ibadah kurban.

Dalam pelaksanannya, daging kurban akan dibagi-bagikan kepada fakir miskin, termasuk orang yang berkurban bisa mendapatkan jatah.

Meski begitu, ternyata ada beberapa ketentuan pembagian daging kurban tersebut.

Lalu, seperti apa skema pembagian daging kurban saat Idul Adha tersebut?

Baca juga: 3 Larangan Bagi Orang yang Hendak Berkurban di Hari Raya Idul Adha 2024, Lengkap Keutamaan

Terkait pembagian daging kurban di hari Raya Idul Adha tersebut dijelaskan Ustaz Abdul Somad.

Ustaz Abdul Somad mulanya mengurai cerita di zaman Nabi Muhammad SAW.

Yakni terkait urutan Rasulullah SAW di hari raya.

"Dulu masa zaman nabi Muhammad SAW, nabi menjaga kambing, dibawa kambing, diikat dekat rumah, dibagi makan beberapa hari sebelum Idul Adha, selepas salat id, lalu nabi menjatuhkan kambing ke tanah, dihadapkan ke kiblat nabi pun memotong dua ekor kambing," pungkas Ustaz Abdul Somad dilansir TribunnewsBogor.com.

Lebih lanjut, Ustaz Abdul Somad juga menyebut bahwa orang yang berkurban juga boleh mendapatkan jatah dari hewan kurbannya.

Namun ada dua saran untuk pekurban dalam membagi daging kurban saat Idul Adha 2024.

Saran pertama yang diurai Ustaz Abdul Somad adalah pekurban hanya mendapatkan potongan hati hewan kurbannya saja.

Hal itu dilakukan untuk mendapatkan berkah.

Sisanya yakni seluruh daging kurban lalu dibagikan untuk fakir miskin.

"Memakan daging hewan kurban itu perintah Allah tapi tidak wajib, sunnah. Ambil hatinya, cuci bersih, kasih jeruk, bakar, itulah yang dimakan hari itu buat ambil berkahnya. Sisanya bagi ke fakir miskin," ungkap Ustaz Abdul Somad.

Saran kedua, Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa skema pembagian daging kurban bisa dengan cara sepertiga tiap kalangan.

Yakni sepertiga untuk pekurban, sepertiga untuk tetangga atau kerabat atau saudara, sepertiga untuk fakir miskin.

"Dibagi tiga, sepertiga untuk ahli bait, sepertiga untuk kerabat atau tetangga, sepertiga untuk fakir miskin," imbuh Ustaz Abdul Somad.

Namun diungkap Ustaz Abdul Somad, saran kedua tidaklah mutlak.

Artinya pembagian daging kurban bisa juga kurang dari sepertiga untuk tiap orangnya.

"Apakah harus semua sepertiga? Ada namanya urf, bahwa tulang ini bisa dibagi tiga, ya dibagi tiga, tapi kalau yang kecil-kecil, termaafkan. Ada yang tidak mungkin dibagi tiga termaafkan," kata Ustaz Abdul Somad.

Baca juga: Hukum Orang Berkurban Makan Daging Kurban Dijelaskan Ustaz Abdul Somad, Bagaimana Orang yang Nazar?

Sama halnya dengan yang dilakukan kaum muslimin di era kini yakni masyarakat tidak semuanya mendapatkan jatah sepertiga dari daging kurban yang tersedia.

Diungkap Ustaz Abdul Somad, lebih bagus jika kaum muslimin bersedekah seluruhnya terkait daging kurban untuk fakir miskin.

Sebab esensi dari Idul Adha atau hari raya kurban adalah membantu kaum fakir miskin.

"Adapun yang kita lakukan sekarang, daftar ke masjid, ada panitia, dikasih satu kupon untuk peserta kurban, itu masih dibawa sepertiga, masih boleh, masih halal, kalau enggak mau nerima bagus, bagikan ke fakir miskin," ujar Ustaz Abdul Somad.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Ustaz Abdul Somad Jelaskan Pembagian Daging Kurban Saat Idul Adha, Segini Jatah Untuk Fakir Miskin

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved