Sunat Laser di Puskesmas, Alat Kelamin Bocah di Sumsel Justru Terpotong, hanya Tersisa Sedikit
Potongan kelamin MHN gagal disambung lagi lantaran terlalu lama dalam perjalanan menuju RS Mohammad Hoesin Palembang.
TRIBUNJABAR.ID - Nasib pilu dialami seorang bocah di Sumatera Selatan.
Bocah tersebut sunat di puskesmas, tapi justru alat kelaminnya terpotong.
Kini, alat kelamin bocah malang tersebut hanya tersisa sedikit, potongan lainnya gagal disambung usai terpotong saat disunat.
Peristiwa tersebut terjadi di Puskesmas Desa Kerta Mukti, Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Kmering Ilir, Sumatera Selatan.
Bocah malang tersebut adalah MHN yang baru berusia 10 tahun.
Baca juga: Dinkes Cianjur Minta Puskesmas Sindabangbarang Kooperatif dalam Pemeriksaan Kasus Dugaan Malapraktik
Potongan kelamin MHN gagal disambung lagi lantaran terlalu lama dalam perjalanan menuju RS Mohammad Hoesin Palembang.
"Karena perjalanannya dari Mesuji Raya ke Palembang sangat jauh. Kata dokter yang menangani operasi, potongan kelamin anak saya seharusnya ditaruh di dalam batu es," ujar Lia, ibu korban.
Dilansir dari Sripoku, orangtua korban, Subagio dan Amalia mengatakan peristiwa tersebut terjadi bertepatan dengan liburan sekolah pada Selasa (12/12/2023) silam.
"Awalnya kami mengantarkan anak sulung saya yang saat itu berusia 9 tahun untuk sunat di puskesdes. Sampai di sana langsung ditangani oleh pak Zaidan (merupakan kepala puskesmas Kertamukti) dan segera diambil tindakan," katanya ketika ditemui di kediamannya, Kamis (6/6/2024) pagi.
Menurutnya setelah selesai disunat menggunakan alat laser, mantri khitan justru menyebut bila kelamin anaknya tersebut terpotong bagian atasnya (hanya tersisa sedikit).
Mendengar adanya dugaan terjadi malpraktek tersebut, Amalia sontak panik dan meminta agar segera dilakukan tindakan yang terbaik.
"Taunya setelah sunat waktu mau di jahit, itu dicari kepalanya (bagian atas kelamin) tidak ada. Rupanya terjatuh dan ikut kepotong bersama kulup penis itu tadi,"
"Waktu itu mantri sempat berusaha untuk menyambung dan menempel kepala penis. Supaya tidak tertutup lubangnya itu tadi dan setelahnya langsung dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.
Masih kata dia, setelah dirujuk dan sampai di rumah sakit di kota Palembang. Anaknya itupun segera dilakukan penanganan serta dicek diatur jadwal dokternya.
"Sampai di sana sekitar jam 09.00 malam dan untuk jadwal operasi jam 11.00 siang besoknya. Total perawatan dirumah sakit selama 11 hari sampai diperbolehkan pulang," ungkapnya.
Pasca tindakan operasi, pihak rumah sakit memakaikan keteter (alat bantu kencing) di kelamin dari korban selama kurang lebih satu bulan sampai proses penyembuhan
"Setelah dibawa pulang kerumah, kondisi anak saya sempat kesulitan kencing langsung. Supaya lubang penisnya tidak tertutup, jadi dibantu oleh keteter tadi," ujarnya, saat itu anaknya juga tak dapat beraktivitas.
"Setelah keteter dilepas, barulah anak saya bisa bermain dan normal kembali. Tidak lagi kesakitan," sambungnya.
Baca juga: Kasus Dugaan Malapraktik di Cianjur, Polisi Sudah Kirim Sampel Organ DAN ke Puslabfor Polri
Tidak berhenti sampai disini saja, Amalia berujar sejak kejadian itu sampai sekarang rutin melakukan kontrol di rumah sakit Palembang.
"Sudah sekitar 4 atau 5 kali kontrol ke rumah sakit Palembang, kami selalu diantar dan ditemani oleh pak Zaidan," cetusnya.
Meskipun sudah terjadi dugaan malpraktek yang dilakukan oknum kepala puskesmas. Namun sejak dahulu sampai sekarang masih banyak warga yang datang untuk menyunatkan anak-anaknya.
"Memang kalau warga sini (hendak sunat) selalu tempat pak Zaidan baik manual ataupun pakai laser. Kalau kami waktu itu memilih pakai laser karena berharap supaya anak cepat sembuh,"
"Karena setahu kami sunat laser ini bisa sembuh hanya 4 hari dan kebetulan waktu itu cuma bisa cuti kerja 4 hari saja," sebutnya, tidak terasa kejadian terjadi sejak 6 lalu.
Ditengah rasa kecewa mendalam, Amalia dan Subagio tetap berharap agar nantinya kelamin anaknya bisa dilakukan operasi penyambungan.
"Harapannya insyaallah bisa, kalau kata dokter di usia 16 tahun nanti bisa dilakukan operasi. Tapi kalau bisa secepatnya dan itu tergantung konsultasi dengan dokter," ujarnya dengan penuh harapan.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Desa Kerta Mukti, Irwan mengatakan baru mengetahui informasi adanya dugaan malpraktek yang dialami anak dari seorang warganya.
"Benar korban warga sini, tapi kami baru mengetahui kejadian ini dari rekan media. Karena kejadian sudah lama sekitar 6 bulan lalu," papar Kades.
Berdasarkan informasi yang telah diterimanya, pimpinan puskesmas dan keluarga korban sudah sepakat berdamai.
"Ya, informasi yang saya dengar itu mereka sudah damai. Tapi kami belum mendapatkan laporan secara langsung dari kedua belah pihak," ungkapnya.
Dikatakan untuk lokasi kejadian belum dapat dipastikan. Lantaran di sana terdapat kantor puskesmas dan juga puskesdes.
"Saya belum tahu pastinya, karena di sana kan ada puskesmas dan puskesmas. Kalau mantri sunat itu pimpinan puskesmas sedangkan istrinya merupakan bidan di puskesdes tersebut," pungkasnya.
Sementara itu pimpinan puskesmas Kerta Mukti, Zaidan hingga kini belum dapat dihubungi baik melalui telepon maupun pesan singkat.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Pilu Bocah Alat Kelamin Terpotong Saat Sunat di Puskesmas, Hanya Tersisa Sedikit dan Gagal Disambung,
Alasan Mahrani Pelaku yang Tembak Teman saat Bonceng Istri di Sumsel, Ungkap Pengakuan Pembunuhan |
![]() |
---|
Viral, Detik-detik Pria Tewas Ditembak saat Bonceng Istri di OKI Sumsel, Warga Syok Dengar Letusan |
![]() |
---|
Daftar Nama Korban Jembatan Gantung Ambruk di Pangandaran |
![]() |
---|
Cerita Pustu Darawati Tangani Puluhan Pelajar Keracunan MBG, Kebanjiran Pasien dalam 2 Jam |
![]() |
---|
UNPAD dan Universitas Muhammadiyah Sukabumi Gelar Transformasi Digital Puskesmas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.