Instagram Sekretariat DPRD Jabar Diserang Komentar Pedas, Imbas Sayembara Kucing Dibuang ke Pasar

Akun Instagram Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, @set.dprd.jabar, dihujani komentar-komentar pedas dari para pencinta hewan, khususnya kucing.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
4hdwallpapers.com
ilustrasi - Akun Instagram Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, @set.dprd.jabar, dihujani komentar-komentar pedas dari para pencinta hewan, khususnya kucing. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Akun Instagram Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, @set.dprd.jabar, dihujani komentar-komentar pedas dari para pencinta hewan, khususnya kucing.

Komentar itu berdatangan setelah kabar mengenai pengumuman sayembara membuang kucing ke pasar, viral di media sosial Instagram.

Contohnya dalam unggahan "Lomba Parlemen Mengabdi" di akun Instagram DPRD Jabar, dihujani sampai 300 komentar pada Jumat (7/6/2024).

Hampir semua komentar berisi sindiran dan cibiran mengenai sayembara dari Sekretariat DPRD Jabar tersebut.

Seperti komentar akun @lovingan*** yang menyatakan DPRD Jabar sebagai institusi pemerintahan di Jawa Barat sangat memalukan karena tidak tahu cara penanganan kucing liar.

Seharusnya, DPRD Jabar menganggarkan uang sayembara tersebut untuk sterilisasi, bukan sebagai hadiah orang yang membuang kucing.

"Memalukan... anggaran harusnya buat steril malah buat syembara buang kucing.. otak nya di taro dimna," kata @lovingan****.

Hal serupa ditulis akun @fitrianingt**** yang menyindir bahwa seharusnya yang ditangkap bukan kucing, melainkan tikus yang selalu diidentikkan dengan koruptor.

"Hayolooo kenapa ga buat sayembara nangkepin tikus aja sih Puakk?"

Sebelumnya diberitakan, media sosial para pencinta kucing tengah diramaikan dengan beredarnya pengumuman di aplikasi WhatsApp mengenai sayembara membuang kucing dari kawasan Gedung DPRD Jawa Barat ke pasar. Hal ini tentu membuat geram para pencinta hewan, khususnya kucing.

Potongan pesan pengumuman tersebut diunggah di akun instagram @doniherdaru.

Baca juga: Sakit Hati Pemilik Kucing yang Dicuri di Tangerang Lanjut Proses Hukum, Tak Peduli Alasan Pelaku

Pengumuman ini ditujukan kepada ASN dan non-ASN di lingkungan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat.

Teks ini diawali dari kucing yang berkeliaran di lingkungan Kantor Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat.

"Dengan ini Bagian Umum mengadakan Sayembara (Berhadiah). Silahkan yang bisa menangkap kucing & membuang ke pasar atau di bawa ke rumah masing-masing dapat hadiah (Satu Kucing Rp 50.000)," bunyi pengumuman tersebut.

Akun @doniherdaru pun memohon penjelasan pihak terkait mengenai informasi ini. Jika benar, katanya, hal ini mengecewakan harapan publik yang menginginkan kesejahteraan hewan di Jawa Barat

Ia mengatakan memindahkan kucing bukanlah solusi, tapi menambah beban wilayah buangan. Ditambah, jaminan hidup layak kucing-kucing tersebut pun tidak terjamin.

"Ada langkah-langkah humane dan logis bernama sterilisasi. Kucing yang sudah disteril, divaksin rabies, dikembalikan ke wilayahnya, dan akan menjaga wilayah tersebut dari serbuan kucing-kucing lainnya, dan tidak akan overpopulasi di wilayah tersebut," tulis @doniherdaru.

Baca juga: Jasa Penitipan Hewan di Purwakarta Ini Kebanjiran Pelanggan, Kucing Paling Banyak Ditinggal Mudik

Mengenai viralnya sayembara tersebut, Setwan DPRD Jabar memberikan klarifikasi.

Kepala Pool Bagian Umum Setwan DPRD Jabar, Dede Suryana, mengatakan informasi yang beredar di sosial media merupakan inisiatif untuk menjaga kebersihan di lingkungan DPRD Jabar.

Dede membantah jika dalam sayembara itu kucing diminta dibuang sembarangan. Padahal, jelas tercantum dalam tangkapan layar percakapan WhatsApp tersebut bahwa salah satu tempat pembuangan yang disebut adalah pasar.

Dia menjelaskan, kucing direlokasi ke tempat lebih baik atau mempersilakan siapapun untuk mengadopsi.

Harapannya, supaya kebersihan di lingkungan DPRD Jabar tetap terjaga karena selama ini banyak kotoran kucing yang berserakan. 

"Inisiatif karena banyak kotoran, bahkan ada bangkai sampai belatungan. Maksudnya direlokasi dan diadopsi bagi yang mau. Untuk menjaga kebersihan juga," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved