Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

REAKSI Moonraker Cirebon soal Dugaan Keterlibatan Anggota dengan Kasus Vina Cirebon

Kasus tewasnya Vina dan Eki di Cirebon pada tahun 2016 disebut-sebut karena adanya masalah antargeng motor, yakni XTC dan Moonraker.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Giri
Tribun Cirebon/Eki Yulianto
Ketua Moonraker Cirebon, Indra Budi Lesmana. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Kasus tewasnya Vina dan Eki di Cirebon pada tahun 2016 disebut-sebut karena adanya masalah antargeng motor, yakni XTC dan Moonraker.

Di dalam isi dakwaan kasus tersebut, para terpidana menyerang Vina dan Eki lantaran keduanya memakai jaket khas XTC

Satu pelaku, Andi yang saat itu dijadikan buron mengaku ada masalah dengan anggota XTC

Andi kemudian mengadukan masalah itu kepada geng motor Moonraker

Para terpidana melihat Eki yang mengenakan jaket XTC membonceng Vina, melintas. 

Alhasil, kawanan geng motor itu lalu mengejar Vina dan Eki. Mereka menangkap dan menghajar keduanya hingga tewas. 

Melihat nama kelompok bermotornya disebut-sebut dalam kasus tersebut, Moonraker Cirebon pun angkat bicara.

Baca juga: Ketua LSF Tegaskan Film Vina: Sebelum 7 Hari Tak Bikin Gaduh, Sebut yang Komen yang Bikin Gaduh

Ketua Moonraker Cirebon, Indra Budi Lesmana, menyampaikan, para pelaku dan terpidana dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki bukanlah anggota dari komunitas motor Moonraker.

Pernyataan ini menanggapi isu yang beredar di masyarakat mengenai keterlibatan organisasi tersebut dalam kasus tersebut.

Empat kelompok motor di Cirebon, yaitu XTC, Moonraker, Konack, dan GBR, menggelar pembacaan petisi terkait kasus Vina dan Eki yang menyangkutpautkan dengan geng motor di sebuah halaman Gedung Kesenian Kota Cirebon, Kamis (30/5/2024).
Empat kelompok motor di Cirebon, yaitu XTC, Moonraker, Konack, dan GBR, menggelar pembacaan petisi terkait kasus Vina dan Eki yang menyangkutpautkan dengan geng motor di sebuah halaman Gedung Kesenian Kota Cirebon, Kamis (30/5/2024). (Tribun Jabar/Eki Yulianto)

"Kalau saya sendiri menolak keras dengan adanya pernyataan tersebut (perseteruan antara XTC dan Moonraker), karena pada dasarnya kami sudah menjaga kondusivitas setelah bertransformasi menjadi ormas atau organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), seperti XTC, GBR, Konack, dan Moonraker," ujar Indra saat dikonfirmasi, Jumat (31/5/2024).

Indra menjelaskan, Moonraker masih terdaftar sebagai komunitas motor yang diakui oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan tidak akan mengubah legalitasnya menjadi ormas atau OKP.

Baca juga: 4 Kelompok Motor Cirebon Pastikan 8 Terpidana dan 1 Tersangka Kasus Vina Bukan Bagian dari Mereka

"Karena kita semua bermainnya di motor," ucapnya.

Sehingga, menurut data yang dimiliki oleh Moonraker, baik dari pengurus kota maupun Kabupaten Cirebon, tidak ada anggota mereka yang terlibat dalam kasus tersebut.

"Dari delapan terpidana dan satu tersangka yang terlibat dalam kasus Vina dan Eki, mereka bukan anggota Moonraker. Kita (sudah melihat) by data dari ketua kota dan Kabupaten Cirebon dan atas nama tersebut tidak ada, baik di dewan pimpinan pusat pun tidak ada atas nama tersangka dan terpidana tersebut," jelas dia.

Indra juga menambahkan, kemungkinan pelaku hanya menggunakan nama Moonraker tanpa benar-benar menjadi anggota.

Baca juga: Ibnu Pastikan Pegi Kasus Vina Cirebon Makan Sate dan Tidur di Bedeng di Rancamanyar Saat Kejadian

"Jadi, ini bisa dikatakan oknum atau hanya simpatisan, mungkin hanya membawa nama (Moonraker) biar gimana gitu," katanya.

Menutup pernyataannya, Indra mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah memercayai informasi yang belum terverifikasi.

"Jadi, jangan sampai ada pihak yang dirugikan," ujarnya.

Ia juga menegaskan kepercayaannya kepada aparat kepolisian untuk menangani kasus ini dengan baik. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved