Sudah 23 Kasus pada 2024, Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan Marak Lagi di Cimahi
Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Cimahi marak lagi pada tahun 2024 ini. Pemkot Cimahi pun memberikan atensi khusus.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Cimahi marak lagi pada tahun 2024 ini.
Pemkot Cimahi pun memberikan atensi khusus agar jumlah kasusnya menurun dari 2023.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan, mengatakan, kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan pada tahun 2023 tercatat ada 63 kasus, sedangkan tahun 2024 hingga Mei sudah mencapai 23 kasus.
Hal itu berdasarkan laporan masyarakat ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cimahi.
"Kondisi ini harus menjadi perhatian kita semua. Perlu adanya sinergitas untuk mencegah terjadinya kasus kekerasan tersebut," ujar Dikdik di Cimahi, Minggu (26/5/2024).
Baca juga: Sosok SM Dosen Unpar Bandung Diduga Pelaku Kekerasan Seksual pada Mahasiswa, Bukan Dosen Tetap
Menurutnya, untuk mencegah kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Cimahi harus dimulai dari keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan, dunia usaha, dan lembaga masyarakat.
"Kemudian lembaga pemerintah, baik itu di tingkat kelurahan, kecamatan, sampai di tingkat kota, untuk menghapuskan faktor penyebab kekerasan ini," katanya.
Selain itu, kata Dikdik, diperlukan kolaborasi, koordinasi, dan aksi nyata bersama untuk dapat melindungi ataupun memberikan hak-hak bagi para korban dan saksi termasuk melakukan sosialisasi terhadap sejumlah kader posyandu.
Ia mengatakan, dengan adanya sosialisasi itu para kader posyandu dapat meningkat pengetahuan, pemahaman dan perannya sebagai mitra pemerintah dalam menangani permasalahan perempuan dan anak tersebut.
Baca juga: Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak di Lingkungan Satuan Pendidikan Kota Bandung
"Mari kita terus berkoordinasi dan berdiskusi bagaimana melaksanakan pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan. Sehingga Cimahi menjadi kota yang aman, nyaman, dan ramah untuk perempuan dan anak," ucap Dikdik.
Sekretaris DP3AP2KB Kota Cimahi, Dikke Suseno Isako, mengatakan, dalam melalukan sosialisasi itu pihaknya mengundang 75 orang perwakilan pengurus posyandu se-Kota Cimahi yang melaksanakan konseling kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Itu untuk meningkatkan pengetahuan, penguatan dan pemahaman kepada para pengurus posyandu dalam memberikan pelayanan konseling kepada masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan kekerasan yang ada di lingkungannya," kata Dikke. (*)
FK Unjani Tingkatkan Kapasitas Bidan dalam Kontrasepsi Pascapersalinan di Pangandaran |
![]() |
---|
50 Lokasi Nobar Persib Bandung vs Lion City Sailors Malam Ini di Bandung dan Cimahi, Bobotoh Merapat |
![]() |
---|
Kemenkum Jabar Gelar Harmonisasi Raperkada Cimahi Secara Daring, Laksanakan Arahan Kakanwil |
![]() |
---|
20 Lokasi Nobar Persib Bandung vs Lion City Sailors di Bandung hingga Cimahi Besok 18 September 2025 |
![]() |
---|
PLN Kawal Pelatihan Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Proyek PLTA Upper Cisokan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.