IRT di Garut Jadi Korban Pembunuhan

KPAID Tasikmalaya Bantu Pemulihan D dari Trauma Perampokan yang Merenggut Nyawa Ibunya di Cikajang

Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya turun tangan membantu pemulihan psikologis D

KPAID Tasikmalaya
Tim KPAID Tasikmalaya bersama Polsek Cikajang melakukan kunjungan trauma healing terhadap D (15) di Kampung Leuwileutak, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (24/5/2024). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya turun tangan membantu pemulihan psikologis D, putri dari Neneng(53) ibu rumah tangga (IRT) yang menjadi korban perampokan maut di Cikajang.

Peristiwa tragis yang merenggut nyawa ibunya meninggalkan trauma mendalam D, yang juga saat kejadian nyaris kehilangan nyawanya sendiri.

Ketua KPAID Tasikmalaya Ato Rinanto, mengatakan bahwa tim mereka telah bertemu dengan D dan keluarganya untuk memberikan dukungan penuh dalam proses pemulihan.

Baca juga: Cerita Anak IRT Korban Perampasan Nyawa di Cikajang Garut, Pura-Pura Meninggal Agar Tak Dihabisi

Proses pemulihan dilakukan di kediaman korban di Kampung Leuwileutak, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (24/5/2024).

"Hari ini trauma healing terhadap anak, juga keluarganya. Pemulihan psikologis anak ini menjadi prioritas kami," ujar Ato saat dihubungi Tribunjabar.id.

Ia menuturkan, dari hasil pengamatannya, kondisi D perlahan-lahan membaik dibandingkan hari-hari pertama setelah kejadian.

D juga menurutnya sudah lancar berkomunikasi dan memiliki kemauan untuk kembali ke sekolah dan kemauan untuk kembali pulih dari trauma.

Baca juga: INI TAMPANG Otang yang Habisi Nyawa IRT di Garut, Awalnya Niat Menipu, Ingin Ambil Motor Korban

"Pada dasarnya anak ini memang anak yang cerdas, dia paham atas apa yang terjadi padanya dan punya kemauan untuk sembuh," ungkapnya.

Ato menjelaskan, trauma healing terhadap anak dan keluarga korban akan terus dilakukan olehnya dan tim dari KPAID Tasikmalaya.

Tidak hanya terhadap anak dan keluarga korban, pihaknya juga akan melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar untuk melakukan hal yang sama.

Karena menurutnya, pemulihan trauma adalah proses yang memerlukan waktu dan kesabaran. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat membantu D kembali menjalani kehidupan dengan semangat dan optimisme.

"Terapi sosial kita lakukan juga, apalagi kan nanti akan ada rekontruksi, anak dan keluarga harus dalam kondisi siap dan masyarakat sekitar juga harus siap," ucapnya. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved