IRT di Garut Jadi Korban Pembunuhan
KPAID Tasikmalaya Bantu Pemulihan D dari Trauma Perampokan yang Merenggut Nyawa Ibunya di Cikajang
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya turun tangan membantu pemulihan psikologis D
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya turun tangan membantu pemulihan psikologis D, putri dari Neneng(53) ibu rumah tangga (IRT) yang menjadi korban perampokan maut di Cikajang.
Peristiwa tragis yang merenggut nyawa ibunya meninggalkan trauma mendalam D, yang juga saat kejadian nyaris kehilangan nyawanya sendiri.
Ketua KPAID Tasikmalaya Ato Rinanto, mengatakan bahwa tim mereka telah bertemu dengan D dan keluarganya untuk memberikan dukungan penuh dalam proses pemulihan.
Baca juga: Cerita Anak IRT Korban Perampasan Nyawa di Cikajang Garut, Pura-Pura Meninggal Agar Tak Dihabisi
Proses pemulihan dilakukan di kediaman korban di Kampung Leuwileutak, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (24/5/2024).
"Hari ini trauma healing terhadap anak, juga keluarganya. Pemulihan psikologis anak ini menjadi prioritas kami," ujar Ato saat dihubungi Tribunjabar.id.
Ia menuturkan, dari hasil pengamatannya, kondisi D perlahan-lahan membaik dibandingkan hari-hari pertama setelah kejadian.
D juga menurutnya sudah lancar berkomunikasi dan memiliki kemauan untuk kembali ke sekolah dan kemauan untuk kembali pulih dari trauma.
Baca juga: INI TAMPANG Otang yang Habisi Nyawa IRT di Garut, Awalnya Niat Menipu, Ingin Ambil Motor Korban
"Pada dasarnya anak ini memang anak yang cerdas, dia paham atas apa yang terjadi padanya dan punya kemauan untuk sembuh," ungkapnya.
Ato menjelaskan, trauma healing terhadap anak dan keluarga korban akan terus dilakukan olehnya dan tim dari KPAID Tasikmalaya.
Tidak hanya terhadap anak dan keluarga korban, pihaknya juga akan melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar untuk melakukan hal yang sama.
Karena menurutnya, pemulihan trauma adalah proses yang memerlukan waktu dan kesabaran. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat membantu D kembali menjalani kehidupan dengan semangat dan optimisme.
"Terapi sosial kita lakukan juga, apalagi kan nanti akan ada rekontruksi, anak dan keluarga harus dalam kondisi siap dan masyarakat sekitar juga harus siap," ucapnya. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
Cerita Anak IRT Korban Perampasan Nyawa di Cikajang Garut, Pura-Pura Meninggal Agar Tak Dihabisi |
![]() |
---|
INI TAMPANG Otang yang Habisi Nyawa IRT di Garut, Awalnya Niat Menipu, Ingin Ambil Motor Korban |
![]() |
---|
KRONOLOGI Otang Habisi Nyawa IRT di Garut Pakai Cobek, Rampas Motor lalu Kabur ke Kalimantan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS, Pelaku Pembunuhan IRT di Cikajang Garut Ditangkap! Sembunyi di Kalimantan |
![]() |
---|
Dua Tim Diterjunkan untuk Buru Pelaku Perampasan Nyawa IRT di Garut, Persembunyian Sudah Diendus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.