Harapan Orang Tua Korban Penganiayaan Bos Narkoba Sumedang pada Polisi, Pelaku Dihukum Setimpal

Orang tua Daniar Satria Nugraha (20), korban pengeroyokan hingga meninggal dunia, ogah berdamai dengan pelaku.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Wikana (52), ayah Daniar Satria Nugraha (20) yang jadi korban pengeroyokan bandar narkoba saat ditemui dalam rekonstruksi di rumah Ijal Hayam, di Dusun Cilengkrang RT 01/17, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Sumedang, Jumat (17/5/2024) sore.  

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Orang tua Daniar Satria Nugraha (20), korban pengeroyokan hingga meninggal dunia, ogah berdamai dengan pelaku.

Pengeroyok Daniar warga Kampung Nagrak RT 01/05 Desa Naluk, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, adalah bos narkoba Sumedang bersama kroconya.

Dania dilaporkan meninggal dunia setelah mejalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, Minggu (31/3/2024) sore.

Tiga pelaku telah ditangkap polisi.

Mereka adalah Arizal Zakaria alias Ijal Hayam (35) warga Dusun Cilengkrang RT 01/17, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara; Muhamad Angruzaldi (26) warga Lingkungan Ragadiem, Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupatn Sumedang; dan RN alias Jeprut (21) warga Jalan Palasari Gg. PLN, Sumedang Selatan.

Tak dinyana, Ijal Hayam adalah bos narkoba di Sumedang.

Baca juga: Begini Sadisnya Ijal Hayam Bos Narkoba di Sumedang saat Aniaya Anak Buahnya hingga Meninggal

Dari tangannya, polisi mengamankan satu juta butir obat-obatan terlarang. Selain itu juga diamankan senjata api dan peluru ratusan butir.

Untuk mengungkap kasus ini, polisi menggelar rekonstruksi penganiayaan pada Jumat (17/5/2024) siang.

Suasana rekonstruksi penganiayaan yang dilakukan Ijal Hayam, bos narkoba di Sumedang, Jumat (17/5/2024).
Suasana rekonstruksi penganiayaan yang dilakukan Ijal Hayam, bos narkoba di Sumedang, Jumat (17/5/2024). (Tribun Jabar/Kiki Andriana)

Lalu, bagaimana harapan orang tua Daniar terhadap pelaku?

"Saya sih berharap penegak hukum beri hukuman setimpal. Ini seolah-olah direncanakan. Saya bukan orang hukum, tidak tahu soal pasal-pasal, saya sebagai bapaknya, anak ditimang-timang sejak kecil, kok begitu mudah (pelaku) main hakim sendiri," kata Wikana, ayah Daniar, di lokasi rekonstruksi, kemarin.  

Wikana mengatakan, dia seorang yang aktif dalam olah raga bergenre beladiri dan sering menjadi penengah jika terjadi keributan-keributan.

Yang pertama dia amankan dari amuk massa, justru pelakunya. 

Baca juga: Firasat Orang Tua Korban Penganiayaan Bos Narkoba Sumedang, Mimpi Masuk ke Sebuah Ruangan

Nasib berkata lain, justru pihak yang sering dia "bela", malah yang membuat anaknya meninggal dunia. 

Wikana lantas berkisah tentang anaknya yang dulu sempat ingin masuk Korps Bhayangkara, namun terkendala fisik di bagian matanya. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved