Tempat Wisata di Bandung, Nganjang ka Pakuan Kian Mengkapi Wisata Sejarah dan Rekreasi

Setiap akhir pekan, masyarakat dapat berkunjung untuk memperkaya pengalaman serta mempelajari sejarah hingga budaya Jawa Barat.

istimewa
Gedung Pakuan- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat mendukung penuh kegiatan Nganjang ka Pakuan yang digagas langsung oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin. Kegiatan tersebut merupakan ajakan kepada masyarakat untuk berwisata ke Gedung Pakuan di Kota Bandung, rumah dinas gubernur Jabar yang telah dibuka secara umum pada 4 Mei 2024 lalu. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat mendukung penuh kegiatan Nganjang ka Pakuan yang digagas langsung oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin. Kegiatan tersebut merupakan ajakan kepada masyarakat untuk berwisata ke Gedung Pakuan di Kota Bandung, rumah dinas gubernur Jabar yang telah dibuka secara umum pada 4 Mei 2024 lalu.

Setiap akhir pekan, masyarakat dapat berkunjung untuk memperkaya pengalaman serta mempelajari sejarah hingga budaya Jawa Barat.

Gedung Pakuan dapat diakses secara gratis pada Sabtu dan Minggu yang dibagi dalam dua sesi yaitu pagi (09.00 - 11.00) dan siang (13.00 - 15.00).

Pendaftaran dilakukan melalui aplikasi Sapa Warga.

Baca juga: Gedung Pakuan Dibuka untuk Umum Setiap Sabtu-Minggu, Jadi Destinasi Wisata Edukasi Sejarah

"Pengembangan Gedung Pakuan sebagai destinasi wisata baru sangat penting, karena untuk memperkenalkan warisan budaya dan sejarah Jawa Barat kepada masyarakat lokal maupun wisatawan nasional serta internasional. Tentunya ini akan menjadi daya tarik wisata baru yang menarik bagi masyarakat," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Benny Bachtiar, Selasa (14/6/2024).

Dengan mengunjungi Gedung Pakuan, masyarakat akan mendapatkan banyak manfaat seperti pengalaman sejarah.

Gedung Pakuan sendiri dibangun pada tahun 1867 oleh arsitek Belanda saat era Gubernur Jenderal Ch. F. Pahud.

Gedung ini juga pernah menjadi tempat beristirahat tokoh dunia selama Konferensi Asia Afrika 1955.

"Kedua, wisatawan dapat menikmati waktu berkualitas bersama keluarga, berinteraksi dengan sesama warga, dan melakukan aktivitas sehat dengan jalan kaki," katanya.

Benny mengatakan Gedung Pakuan pun menjadi wisata pengenalan energi ramah lingkungan. Sebab, gedung ini dilengkapi dengan pembangkit listrik tenaga surya di atap yang memberikan data energi yang dihasilkan, pengurangan emisi CO2, dan penghematan listrik hingga 15-40 persen dari penggunaan kapasitas terpasang PLN.

Ini memberi masyarakat kesempatan belajar tentang sisi ekologis dan energi terbarukan.

“Kami juga berkolaborasi dengan para pelaku industri pariwisata untuk mempromosikan program Nganjang ke Pakuan ini, tentunya melalui promosi pada media sosial, kolaborasi bersama influencer, dan agen perjalanan,” ucap Kadisparbud Jabar.

Pembukaan Gedung Pakuan untuk publik ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara masyarakat dengan pemerintah daerah, serta menanamkan rasa memiliki terhadap aset-aset daerah.

Melalui program ini, pihaknya berharap dapat menyukseskan berbagai program pembangunan di Jawa Barat serta memberikan pengalaman baru untuk masyarakat.

"Masyarakat yang ingin mengunjungi Gedung Pakuan dapat mendaftarkan diri melalui aplikasi Sapawarga mulai dari H-3 kunjungan. Pemesanan tiket dibuka setiap Selasa, Rabu, dan Kamis pada tiap minggunya," katanya.
 
Seperti diketahui, Pemda Provinsi Jawa Barat membuka Gedung Pakuan untuk masyarakat umum setiap Sabtu dan Minggu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved