Kecelakaan Maut di Ciater Subang
Kesaksian Guru SMK Lingga Kencana Depok yang Selamat Saat Kecelakaan Bus di Ciater Subang Jawa Barat
Adewiah (45) ingat betul, anak-anak didiknya pernah bercerita tentang cita-cita mereka setelah lulus dari SMK Lingga Kencana Depok.
TRIBUNJABAR.ID - Adewiah (45) ingat betul, anak-anak didiknya pernah bercerita tentang cita-cita mereka setelah lulus dari SMK Lingga Kencana Depok. Sebagian, ujarnya, mengaku ingin segera bekerja. Sebagian lainnya ingin meneruskan pendidikan ke jenjang universitas.
Namun, takdir berkata lain. Sembilan orang siswanya mengembuskan napas terakhir, setelah menjadi korban kecelakaan. Bus yang mereka tumpangi untuk acara perpisahan sekolah mengalami kecelakaan maut di Jalan Raya Ciater, saat akan pulang ke Depok, Sabtu (11/5) malam.
Total ada 57 siswa dan tiga guru pendamping yang berada di dalam bus saat kecelakaan terjadi. Adewiah salah satunya. Beruntung, Adewiah hanya mengalami luka ringan.
Masih hangat dalam ingatan Adewiah, detik-detik kecelakaan terjadi. Saat itu, ia duduk di bangku depan, dekat sopir.
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat SMK Lingga Kencana yang Kecelakaan Maut di Ciater, Spontan Teriak Istighfar
"Setelah makan dan salat Magrib, kita kumpul lagi jam 18.30 WIB. Dari situ kita mulai jalan (pulang), bus itu tidak kenapa-kenapa, tiba-tiba saya posisinya duduk di depan, melihat bus nabrak mobil di depan, itu bus sudah mulai oleng," ujar Adewiah, saat ditemui di RSUD Subang, Minggu (12/5/2024) dini hari.
Posisi antara kursi penumpang dan area sopir dan kernet terhalang oleh sekat yang membuatnya tidak mengetahui apa yang dibicarakan antara sopir dan kernet saat bus yang mereka tumpangi itu oleng hingga menabrak mobil yang ada di depannya.
"Saya lihat memang sopir sama kernetnya itu teriak-teriak, tapi tidak terdengar," katanya.
Suasana di dalam bus yang mulanya penuh keceriaan, seketika berubah menjadi tegang saat dia dan siswanya mulai menyadari ada sesuatu tidak beres dengan bus yang ditumpangi mereka.
"Posisinya di dalam bus itu gelap, saat busnya semakin oleng, anak-anak di dalam itu teriak-teriak Allahu Akbar, Allahu Akbar, sampai busnya terbalik," ucapnya.
Adiwiah refleks dari duduk langsung membungkuk, saat bus terguling dan beberapa kali terbentur.
Begitu bus berhenti, pelan-pelan dia dan seorang rekan guru pendamping lainnya beranjak ke luar bus, mengevakuasi siswanya dibantu warga dan petugas
"Saya tidak tahu itu bus rem nya blong atau tidak, karena kan disekat. Saya juga belum tanya ke orang travelnya, karena fokusnya menyelamatkan anak-anak dulu," katanya.
Baca juga: Cerita Ayah Siswa Punya Firasat Aneh Sebelum Putri Semata Wayang Tewas Kecelakaan Maut di Ciater
Pengurus Yayasan Kesejahteraan Sosial yang menaungi SMK Lingga Kencana, Dian Nurfarida mengatakan, pihak yayasan sama sekali tidak mengetahui jika bus yang kecelakaan itu masa berlaku kelayakan untuk jalan sudah habis.
Saat itu, pihaknya merasa yakin dengan bus tersebut layak untuk membawa anak didiknya ke Bandung. Ada tiga bus, ujar Dian, yang mereka pakai saat itu.
"Alhamdulillah yang dua bus baik-baik saja. Sebenarnya sejak awal kami yakin dengan PO ini, kalau tidak yakin kami tidak akan berangkatkan," ungkapnya dalam konferensi pers, Minggu (12/5). "Kami ingin berikan yang terbaik untuk anak-anak kami."
KRONOLOGI Dedi Mulyadi Larang Study Tour, Pemicunya Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana, 11 Tewas |
![]() |
---|
Kisah Pilu Suci Pelajar SMK Korban Kecelakaan Bus di Subang, Kini Saraf Otak Kena,Makan Lewat Selang |
![]() |
---|
Babak Baru Kasus Kecelakaan Maut Rombongan Bus SMK Lingga Kencana, Polisi Tetapkan 3 Orang Tersangka |
![]() |
---|
4 Fakta Baru Kecelakaan Maut di Ciater Subang, Ternyata Bus Itu Pernah Terbakar, Interior Diperbaiki |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Ciater Subang TAK BOLEH Jadi Alasan Melarang Study Tour, kata KemenPPPA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.