Kecelakaan Maut di Ciater Subang

Kecelakaan Maut di Ciater Subang Jawa Barat, Muslim Tanyakan Kondisi Bus kepada Sopir Tiga Kali 

Muslim Nurdin (30) masih tak percaya rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Jalan Raya Ciater Subang.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Kondisi bus Putera Fajar yang mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Sabtu (11/5/2024) malam. Kecelakaan rombongan SMK Lingga Kencana Depok itu membuat 11 orang meninggal dunia. 

Kecelakaan maut di Jalan Raya Ciater, Subang, itu terjadi sekitar pukul 18.45 WIB, melibatkan lima kendaraan, yakni satu bus pariwisata, satu mobil Feroza, dan tiga sepeda motor. 

Pihak Dirlantas Polda Jawa Barat melakukan olah TKP kecelakaan maut bus parawisata rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang terguling di Jalan Raya Ciater, Kabupaten Subang, Minggu (12/5/2024) pagi
Pihak Dirlantas Polda Jawa Barat melakukan olah TKP kecelakaan maut bus parawisata rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang terguling di Jalan Raya Ciater, Kabupaten Subang, Minggu (12/5/2024) pagi (Tribun Jabar/Deanza Falevi)

Korban yang terlibat kecelakaan itu totalnya mencapai 64 korban, terdiri dari 11 yang meninggal dunia, 13 luka berat, dan 40 luka ringan.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast, mengatakan, semua korban meninggal dunia dari rombongan bus dan pengendara motor sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

Baca juga: Tak Ada Bekas Gesekan Ban, Polisi Gelar Olah TKP di Lokasi Kecelakaan Maut di Ciater Subang Jabar

Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan maut tersebut dengan menggunakan metode traffic accident analysis (TAA) oleh penyidik Laka Lantas Polres Subang bersama Dit Lantas Polda Jabar.

TAA adalah metode analisis komprehensif tentang kecelakaan lalu lintas oleh berbagai ilmu, dan diperoleh laporan analisis kecelakaan lalu lintas yang ilmiah dan dapat diterima, pengetahuan tersebut meliputi kinematika, fotogrametri, fotografi forensik, pemindai laser 3D, dan perangkat lunak analisis kecelakaan.

"Penyebab pasti kecelakaan menunggu hasil tim olah TKP," ucapnya. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved