Warga Desa Pasanggrahan Purwakarta Berharap Dibuatkan Akses Jalan Baru Imbas Pergerakan Tanah

Warga Desa Pasanggrahan Purwakarta berharap jalan yang rusak berat di Kampung Cirangkong segera diperbaiki.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Giri
Tribun Jabar/Deanza Falevi
Kondisi jalan yang rusak akibat pergerakan tanah di Kampung Cirangkong, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (2/5/2024). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Warga Desa Pasanggrahan, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, berharap jalan yang rusak berat di Kampung Cirangkong segera diperbaiki atau dibuatkan akses jalan yang baru.

Hermawan (51), pria yang kesehariannya bertani harus berjalan kaki melewati jalan yang rusak sepanjang 100 meter.

Jalan beton yang menghubungkan Kampung Cirangkong dan Kampung Pasanggrahan itu rusak parah akibat pergerakan tanah yang terjadi pada Jumat (19/4/2024).

Kerusakan yang terjadi pada jalan tersebut bahkan kini tidak bisa dilalui kendaraan.

Dilihat Tribunjabar.id, jalan yang rusak mengalami ambles di berbagai titik. Jalan ambles antara 30 hingga 60 sentimeter.

Selain itu, jalan tersebut terlihat terbelah mengikuti lereng lokasi bencana akibat pergerakan tanah.

Baca juga: Pergerakan Tanah Rusak 20 Rumah dan Putus Jalan Desa di Kecamatan Tegalwaru Purwakarta

"Sebelumnya mah bisa dilewati kendaraan mobil atau motor. Tapi minggu kemarin pas pergerakan tanah lagi langsung rusak parah. Sampai kendaraan enggak bisa lewat," ujar Hermawan kepada Tribunjabar.id di lokasi, Kamis (2/5/2024) sore.

Ia mengaku masih terjadi pergerakan tanah setiap hari. Hal itu ia sadari ketika setiap hendak pergi bertani dan kembali ke rumah.

"Jadi berangkat pagi nih, sorenya itu jalan sudah ada berubah lagi, ada yang bergeser bahkan ada yang ambles. Tiap hari terus berubah-ubah. Sekarang sudah makin parah karena untuk lewat jalan rusak itu. Kalau jalan kaki makin susah karena harus turun dan nanjak material jalan yang rusak," ujarnya.

Hermawan berharap, pemerintah daerah dapat membuat akses jalan baru antarkampung tersebut.

Baca juga: Pergerakan Tanah Melanda Kawasan Cihaurbeuti, 13 KK Terpaksa Harus Mengungsi

"Kalau diperbaiki kan takut rusak lagi, jadi harapannya bisa dibuatkan akses jalan baru yang aman. Kalau bisa diperbaiki sementara untuk akses warga ya silakan, tapi harapannya semoga dibuatkan akses jalan baru," ucapnya.

Berdasarkan hasil asesmen Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta, bencana pergerakan tanah ini terjadi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi di lokasi kejadian.

Akibat bencana pergerakan tanah tersebut, sebanyak 20 unit rumah dilaporkan mengalami kerusakan.

"Empat belas rumah mengalami kerusakan berat, kemudian enam rumah dalam kategori rusak ringan. Total ada 22 kepala keluarga dengan total 86 jiwa yang tersampak," ujar Kepala Pelaksana BPBD Purwakarta, Heryadi Erlan, Kamis.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved