Pergerakan Tanah Rusak 20 Rumah dan Putus Jalan Desa di Kecamatan Tegalwaru Purwakarta

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Purwakarta, Heryadi Erlan, akibat pergerakan tanah tersebut, sebanyak 20 unit rumah dilaporkan mengalami kerusakan.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Kemal Setia Permana
dTribun Jabar/Deanza Falevi
Seorang warga tengah melintas di jalan di Kampung Cirangkong, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang rusak parah akibat pergerakan tanah, Kamis (2/5/2024). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Bencana pergerakan tanah terjadi di Kampung Cirangkong, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Jumat (19/4/2024).

Berdasarkan hasil asesmen Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta, bencana pergerakan tanah ini terjadi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi di lokasi kejadian.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Purwakarta, Heryadi Erlan, akibat pergerakan tanah tersebut, sebanyak 20 unit rumah dilaporkan mengalami kerusakan.

"Sebanyak 14 rumah alami kerusakan berat, kemudian enam rumah dalam kategori rusak ringan. Total ada 22 kepala keluarga dengan total 86 jiwa yang tersampak," ujar Heryadi Erlan, Kamis (2/5/2024) sore.

Selain itu, akses jalan antar Desa Pasanggrahan dan Desa Sukamulya terputus sehingga tidak bisa dilalui kendaraan baik roda dua dan roda empat.

Kondisi jalan yang rusak masih tidak bisa dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua. Kemudian, lokasi tersebut masih berpotensi terjadi gerakan tanah susulan.

Adapun penyebab pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Cirangkong tersebut, menurut Erlan, disebabkan lokasi pergerakan tanah berada di zona kerentanan gerakan tanah menengah.

Diketahui bahwa lokasi tersebut berbatasan dengan lembah sungai, gawir, dan tebing jalan serta memiliki lereng yang mengalami gangguan. Sehingga saat curah hujan tinggi, hal itu memperburuk kondisi wilayah tersebut.

"Lalu, gerakan tanah yang terjadi adalah tipe rayapan, dimana tanah bergerak secara terus menerus," ucap Abah Erlan.

Pantauan Tribunjabar.id di lokasi, Kamis (2/5/2024) sore, terlihat jalan Kampung Cirangkong mengalami kerusakan parah.

Warga yang melintas pun perlu berjalan kaki dengan medan yang turun dan menanjak.

"Jalan kaki lumayan jauh, ada sekitar 100 meter, perlu turun dulu terus nanjak lagi karena rusak," ucap salah satu warga, Hermawan (51).

Hermawan menyebutkan akibat jalan rusak tersebut, aktivitas dirinya sebagai petani terganggu.

"Jadi perlu jalan kaki, kalau mau bawa mobil harus muter jauh lagi. Sekarang jalan kaki bawa muatan lumayan capek," ujarnya.(*) 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved