Sekda Cianjur Diminta Mundur

Masyarakat Cianjur Sayangkan Kisruh Antara Kepala OPD dengan Sekda Terkuak Keluar

Masyarakat di Kabupaten Cianjur menyayangkan surat penyataan sikap sejumlah kepala OPD yang mendesak sekda mundur tersebar luas.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Giri
Tribun Jabar/Fauzi Noviandi
Sekda Cianjur, Cecep Alamsyah. 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Sejumlah masyarakat di Kabupaten Cianjur menyayangkan surat penyataan sikap sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) yang mendesak Sekretaris Daerah (Sekda) Cianjur, Cecep Alamsyah, mundur dari jabatannya tersebar luas.

Ai Rahmawati (23) warga Kampung Kabandungan, Desa Sindangasih, Kecamatan Karangtengah, Cianjur, sudah mengetahui adanya perselisihan antara 24 kepala dinas dengan Sekda Cianjur.

"Cukup menyedihkan. Ini menunjukkan adanya ketidakbaikan di badan Pemerintahan Kabupaten Cianjur. Ini menjadi salah satu bukti bahwa memang ada hal yang harus dibenahi, sehingga muncul desakan agar Sekda Cianjur mundur," kata Ai saat diwawancarai di Jalan Siliwangi, Kecamatan Cianjur, Selasa (30/4/2024).

Selain itu, dia menyayangkan surat penyataan agar Sekda Cianjur mundur dari jabatanya dan ditandatangani sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemkab Cianjur tersebar luas di masyarakat.

Baca juga: Ini Sudah Permainan Politik Pengamat Nilai Lucu Kepala Dinas di Cianjur Desak Sekda Mundur

"Suratnya banyak dibagikan di grup WhatsApp masyarakat dan media sosial. Harusnya itu kan privtasi. Tersebarnya surat itu membuktikan pemerintahan Cianjur sedang tidak baik-baik saja dan masyarakat harus tahu sedetail itu," ungkapnya.

Dia khawatir perselisihan antara kepala OPD dan Sekda Cianjur berdampak bagi masyarakat. Karena pemerintah itu yang membuat kebijakan, sedangkan di dalamnya tidak sedang baik.

Endang Sutanto (26), warga Kampung Cisalada, Desa Mulyasari, Kecamatan Agarabinta, mengungkapkan, tersebarnya kabar terkait kepala OPD yang mendesak Sekda Cianjur mundur pasti membuat masyarakat menilai ada permasalahan di lingungkan pemerintahan.

"Terlepas mungkin adanya dinamika politik, tapi kan mereka yang mengetahui di dalamnya seperti apa. Sedangkan masyarakat awam tidak tahu ada permasalahan seperti apa di dalamnya," katanya.

Endang menggungkapkan, dirinya menyayangkan surat pernyataan dari sejumlah Kepala OPD tersebut tersebar luas. Menurutnya, itu dapat menimbulkan kekurangpercayaan  masyarakat terhadap Pemkab Cianjur.

Baca juga: DPRD Cianjur Akan Panggil Sekda dan Kepala OPD, Ingin Tahu Masalah yang Sebenarnya

"Ini kemungkin ada sangkut pautnya dengan politik. Tapi pada intinya ketika ada yang berani suara, tentu pasti ada masalah. Sebelumnya tidak berani bersuara mungkin masih jauh dari momen Pilkada," ujarnya.

Kusnadi (24) warga Kampung BLK, Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur, menyayangkan sikap Bupati Cianjur, Herman Suherman, yang tidak bisa merendam permasalahan antara kepala OPD dan sekda.

"Bupati Cianjur sempat memberikan statmen adanya permasalahan, seharusnya tidak seperti itu. Apalagi sebagai pemimpin kepala daerah di Cianjur kalau punya masalah di internal jangan sampai masyarakat mengetahui juga kan," ucapnya.

Dia menambahkan, adanya permasalahan antara sejumlah kepala OPD dan sekda tersebut menunjukkan kebobrokan dalam Pemkab Cianjur. Padahal permasalah itu dapat diselesaikan secara internal.

"Harapan saya sebagai masyarakat, kalau ada permasalahan seperti ini bisa diselesaikan aja dalam internal pemerintahan, bukan dibawa ke dalam berita, apalagi suratnya menyebar luas. Cukup disayangkan sikap Bupati dan jajaran pejabat Pemkab Cianjur," ungkapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved