Berita Viral

Viral Kisah Pilu Eusebius, Bocah di NTT Idap Tumor Ganas Tak Punya Biaya Berobat, Cita-cita Jadi TNI

Kisah pilu dialami seorang bocah berusia 10 tahun bernama Eusebius E Prima, yang menderita tumor ganas.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Kompas.com/Nansianus Taris
Eusebius E Prima (10) asal Desa Racang Welak, Kecamatan Welak Kabuapaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), menderita tumor ganas. 

Adrianus mengaku, setelah periksa di rumah sakit pada waktu itu, ternyata benjolan tersebut merupakan tumor soft tissue regio colli.

Dokter pun menyarankan Adrianus agar anaknya segera dirujuk ke Bali, namun karena terkendala biaya, akhirnya mereka memilih untuk membawanya pulang ke rumah.

Meski menggunkan BPJS, tetapi mereka tidak mempunyai biaya hidup jika harus terus merawat sang anak sesuai anjuran dokter.

"Kami ini hanya petani yang penghasilannya tak menentu, untuk makan saja susah," ungkap Adrianus.

Baca juga: Viral, Pemilik Toko Ungkap Kebaikan Babe Cabita, Suka Belikan Baju untuk Anak-anak Panti Asuhan

"Apalagi harus ke Bali yang nantinya butuh biaya hidup di sana," lanjutnya.

Bercita-cita Jadi TNI

Sementara sang ibunda, Maria Elentina Hanum, mengaku sebagai seorang ibu saat ini terus merasa cemas melihat benjolan besar pada leher anaknya yang kian hari semakin membesar.  

"Siapa di dunia ini yang tidak menyayangi anaknya? Namun, karena keadaan tidak bisa berbuat apa-apa. Saya seorang ibu kadang pikiran terus," kata Maria.

"Batin saya sebagai seorang ibu tidak tenang. Mau kerja tapi melihat kondisi anak ini terus memprihatinkan," tambahnya.

Ia menuturkan, anaknya itu sempat bercerita bahwa cita-cita ingin menjadi seorang TNI.

Namun, akibat tumor itu kini sang anak sudah tidak bersemangat lagi pergi ke sekolah.

"Dari anak yang selalu bermain dengan teman-temannya tapi karena sakit ini, keceriaan masa kecilnya pupus lantaran penyakit. Bahkan sekarang sudah tidak semangat ke sekolah," ujar dia.

Sambil menahan air mata, Maria mengharapkan kesembuhan bagi putera sulung mereka.

Ia juga menantikan uluran tangan dari pemerintah maupun para dermawan agar putranya mendapatkan pengobatan yang maksimal.
 
Terlebih lagi, tumor ganas membuat Eusebius tidak bisa lagi ke sekolah dan bermain seperti bocah lain yang seusianya.

"Harapan kami hanya satu, semoga mukjizat Tuhan ada orang yang bisa membantu agar anak kami segera diberi kesembuhan," imbuhnya.

Artikel ini diolah dari Kompas.com.

(Tribunjabar.id/Rheina) (Kompas.com/Nansianus Taris)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

#BeritaViral

Sumber: Kompas
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved