Hikmah Ramadan: Menjemput Lailatul Qadar: Dan Doa yang Banyak Dibaca

BULAN Ramadan merupakan bulan yang istimewa. Salah satunya karena ada malam yang sangat mulia yang dikenal dengan lailatul qadar.

Editor: Januar Pribadi Hamel
Istimewa
Andriyan, Ustaz Masjid Agung Palabuhanratu, Ketua MKKS SMK Kabupaten Sukabumi. 

Oleh Andriyan
Ustaz Masjid Agung Palabuhanratu,
Ketua MKKS SMK Kabupaten Sukabumi

BULAN Ramadan merupakan bulan yang istimewa. Salah satunya karena ada malam yang sangat mulia yang dikenal dengan lailatul qadar.

Lailatul qadar secara bahasa merupakan malam kemuliaan karena di dalamnya terdapat berbagai keistimewaan, salah-satunya lebih baik dari seribu bulan, yang jika dikalkulasi setara 83 tahun 4 bulan.

Dalam QS. Al Qadr (1-5) Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."

Dijelaskan dalam kitab I'anatut Thalibin Syarah Fathul Mu'in halaman 257, pada lailatul qadar Allah menyuruh Malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW dan menurunkan Surat Al-Qadr.

"Hai Muhammad, Allah memberi lailatul qadar kepadamu dan umatmu. Ibadah pada malam itu lebih utama daripada ibadah 1000 bulan."

Hal itulah yang menjadikan malam qadar itu sangat istimewa, sehingga siapapun yang beribadah pada malam tersebut setara dengan ibadah puluhan tahun yang mungkin saja umurnya tidak sampai selama itu.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW memberikan tanda-tanda tibanya lailatul qadar.

"Rasulullah pernah ditanya tentang tanda-tanda lailatul qadar, maka beliau bersabda: Yaitu malam yang terang dan bercahaya, udaranya tidak panas dan tidak dingin, tidak ada mendung tidak ada hujan, tidak ada gerak angin dan tidak ada bintang yang dilempar. Paginya matahari terbit dengan terang tapi tidak terlalu memancar.".

Lantas kapan terjadinya lailatul qadar itu? Para sahabat dan ulama memberikan prediksi terjadinya lailatul qadar, meski hanya Allah SWT yang tahu kapan persisnya malam kemuliaan itu terjadi.

Sebagian ulama menyebutkan jika lailatul qadar hanya sekali yakni saat terjadi peristiwa diturunkannya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Namun, sebagian lainnya mengatakan jika lailatul qadar terjadi setiap tahun pada bulan Ramadan, senada dengan sabda Nabi Muhammad SAW, "Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).

Dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda jika malam qadar terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.

“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Imam Ghazali dan beberapa ulama menyebutkan jika lailatul qadar terjadi sesuai dengan permulaan Ramadan.

Hal tersebut sebagaimana termaktub dalam kitab I'anatut Thalibin yang artinya, "Telah berkata Imam Ghazali dan ulama selainnya bahwa lailatul qadar diketahui melalui hari awal dari bulan (Ramadhan).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Mengedepankan Ihsan

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved