Jasa Marga Terapkan Diskon Tarif Tol Trans Jawa, Warga Bandung pun Tertarik Untuk Curi Start Mudik

Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Warga Bandung curi start mudik ke kampung halamannya masing-masing untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Adapun diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada H-4 Lebaran atau pada 6 April 2024 dan puncak arus balik akan terjadi pada H+4 Lebaran atau pada 15 April 2024.

Warga asal Regol, Nunung (40) mengatakan, akan berlebaran di Semarang, Jawa Tengah dan berangkat pada Kamis (4/4).

“Lebaran di tanah kelahiran suami di Jateng, akan berangkat dalam waktu dekat, antisipasi lonjakan arus mudik,” ujar Nunung, saat ditemui di Jalan Lengkong Kecil, Kota Bandung pada Senin (1/4) malam.

Nunung menuturkan, sudah menjadi tradisinya dan keluarga untuk berangkat sebelum puncak arus mudik.

Baca juga: Pemudik Mesti Waspada Jalur Rawan Kemacetan, Polres Cianjur Minta Relokasi Pedagang di Pinggir Jalan

“Paling utama memang menghindari waktu tempuh yang lama saat mudik. Biasanya dari Bandung ke Semarang lima jam perjalanan, tapi saat dekat ke Lebaran bisa lebih dari itu,” jelasnya.

Ibu dua orang anak ini mengaku, mudik saat masa high session membuatnya kelelahan di perjalanan, terlebih sedang menunaikan ibadah puasa.

“Lebaran 2019 mudik mendekati Lebaran, karena suami baru libur kerja, sangat cape di jalan beberapa kali melipir ke rest area,” ujarnya.

Sebelumnya, sambut momentum Lebaran 2024, PT Jasa Marga memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk semua golongan kendaraan di Jalan Tol Trans Jawa dari Jakarta menuju Semarang dan sebaliknya.

Adapun untuk teknis pemberlakuan diskon tarif tol hanya untuk kendaraan asal GT Cikampek Utama dan transaksi keluar di GT Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang pada periode arus mudik yaitu mulai 3 April 2024 pukul 05.00 WIB hingga 5 April 2024 pukul 05.00 WIB.

Nunung mengatakan, belum mengetahui informasi diskon untuk tarif tol sebesar 20 persen.

“Belum tahu, kalau memang diskon kita bersyukur terutama yang memakai kendaraan pribadi bisa jadi hemat meski hanya potongan 20 persen,” tuturnya.

Baca juga: Pengguna Mobil Listrik Bisa Tenang Saat Mudik, Rest Area KM 207 Palikanci Cirebon Menambah 4 SPKLU

Senada dengan Nunung, warga lainnya Willy Hadianto (37) menyambut baik penerapan tarif diskon sebelum puncak arus mudik.

“Mungkin ini salah satu cara agar lonjakan pemudik pada waktu tertentu tidak membludak,” kata Willy.

Sebagai seorang perantau di Bandung, pada tahun lalu dia memilih mudik sehabis Lebaran.

“Tahun kemarin lawan arah agar perjalanannya lancar. Begitu tahu ada potongan harga tarif tol jadi kepikiran mudik sebelum puncaknya,” imbuhnya.

Kendati demikian, pertimbangan waktu mudik sejalan dengan masa libur yang berlaku saat cuti bersama.

“Puncak arus mudik itu karena semua perusahaan menerapkan cuti bersama. Tahun kemarin ingin curi start, tapi terkendala dengan libur kerjaan,” ujarnya.

“Saat ini bisa lebih fleksibel dengan sistem work from anywhere, kemudian anak-anak sudah mulai libur sekolah,” kata dia.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Warga Cilacap ini menambahkan, tarif diskon saat momentum Lebaran dapat menjadi daya tarik masyarakat untuk curi start mudik. (*)

Baca juga: Pengamat Otomotif Imbau Jarak Tempuh Pengguna Kendaraan Listrik Saat Mudik Tak Lebih dari 200 KM