Ramadhan 2024

Kisah Mantan Tukang Cilok di Karawang Dirikan Pesantren Tahfidz, Awalnya Diejek Dikira Bikin Kuburan

Ustadz Amo Zakaria (39) yang merupakan mantan tukang cilok berhasil membangun pesantren tradisional tahfidz di Kampung Mekarsari, Majalaya, Karawang

Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/CIKWAN SUWANDI
Ustadz Amo Zakaria (39) yang merupakan mantan tukang cilok berhasil membangun pesantren tradisional tahfidz di Kampung Mekarsari, Desa Pasirjengkol, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Ustadz Amo Zakaria (39) yang merupakan mantan tukang cilok berhasil membangun pesantren tradisional tahfidz di Kampung Mekarsari, Desa Pasirjengkol, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang.

Amo yang berasal dari Lampung itu sejak kecil sudah mendalami ilmu agama.

Dia sudah menjadi santri untuk menempuh pendidikan agama di Tasikmalaya sejak Tahun 2000.

Namun karena tuntutan ekonomi, Tahun 2009 Amo pun nekad untuk pergi ke Karawang.

Dia berjualan cilok untuk hidup dan menghidupi keluarganya.

"Lalu di Tahun 2011 saya menjadi marbot masjid, " kata dia Selasa (26/3/2024).

Baca juga: Kisah Very Mantan Napi Dulu Keluar Masuk Penjara Taubat Jadi Pengurus Rumah Tahfidz dan Motivator

Setelah itu pun, kata Amo pun mengajar di salah satu sekolah dan kemudian pada 2018, ia mendapatkan sebuah tanah wakaf dari keluarga muwakif.

Amo diamanahi untuk mengolah tanah tersebut menjadi pondok pesantren.

“Beliau mewakafkan sebidang tanah di pinggir makam, yang mana pada saat itu masih belukar, kebun bambu dan pohon kormis,” kata dia.

Mulanya dia hanya memiliki satu orang santri dari Subang.

Ia membangun sebuah saung (pondok) dari bekas kandang sapi ukuran 2×3 meter.

Tak jarang, banyak yang mencemoohnya bahkan mengejeknya tidak akan bisa membangun pesantren.

Dia ditemani istri dan anak-anaknya terus berjuang menjalankan amanah.

“Diejek orang ga bakal bertahan lama karena lokasinya dekat kuburan, malah pas bikin pondasi pertama, kita disangka mau gali kuburan,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved