Kecelakaan Maut Rombongan Pengajian di Jalur Pantura Indramayu, Polisi Amankan Sopir Pikap

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Sopir pikap bernomor polisi E 8133 QE yang mengangkut rombongan pengajian, DS, diamankan polisi.

Mobil tersebut mengalami kecelakaan tunggal di Jalur Pantura Indramayu di Desa Kiajaran Wetan, Kecamatan Lohbener, Senin (25/3/2024) sekitar pukul 06.00 WIB.

Mobil bak terbuka sarat penumpang itu menabrak pohon yang ada di pinggir Jalur Pantura Indramayu dari arah Cirebon menuju Jakarta.

Imbasnya, empat orang dari rombongan pengajian tersebut meninggal dunia karena kerasnya benturan saat mobil menabrak pohon.

Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar, melalui Kasat Lantas Polres Indramayu, AKP Enggar Jati Nugroho, mengatakan, DS selamat dalam kejadian maut tersebut.

Dia hanya mengalami luka-luka.

"Saat ini sopir tersebut sudah diamankan di Unit Gakkum Satlantas Polres Indramayu," ujar Enggar kepada Tribuncirebon.com.

Enggar menceritakan kronologi kecelakaan itu terjadi. 

Baca juga: Daftar Korban Tewas Kecelakaan Maut Rombongan Pengajian di Indramayu, Colt Bak Terbuka Tabrak Pohon

Menurutnya, DS kala itu membawa rombongan pengajian ke Masjid Al Jabbar Bandung.

Namun dalam perjalanan pulang karena sudah larut malam, DS mengantuk.

Saat berada di wilayah Majalengka, rombongan tersebut juga nyaris mengalami kecelakaan.

Hingga akhirnya beristirahat sejenak dan kembali melanjutkan perjalanan.

Memasuki wilayah Indramayu, tepatnya di Jalur Pantura Desa Kiajaran Wetan, DS mengantuk dan mobil menabrak pohon yang ada di pinggir jalan.

Baca juga: BREAKING NEWS Kecelakaan Maut di Pantura Indramayu, Mobil Rombongan Pengajian Tabrak Pohon, 3 Tewas

Enggar menjelaskan, dalam kejadian tersebut diduga terjadi kelalaian yang dilakukan sopir.

Saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pun tidak ditemukan adanya upaya pengereman yang dilakukan sopir.

"Jadi murni karena mengantuk. Sopir sudah diamankan di Unit Gakkum Satlantas Polres Indramayu karena diduga adanya unsur kelalaian," ujar dia. (*)