Ada Cahaya dan Harapan di Balik Keterbatasan di Pesantren Tahfidz Tunanetra Sam'an Darushudur

Pesantren juga menggagas program "pondok inklusi" yang mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan penerimaan terhadap perbedaan.

Editor: Ravianto
Adi Ramadhan Pratama/Tribun Jabar
Pesantren Tahfiz Tunanetra Sam'an Darushudur 

Dari banyaknya santri yang mencicipi manisnya lima program tersebut,  dua di antaranya adalah Zaenal Arifin dan Via Faradillah.

Melalui komunitas tunanetra dan lembaga-lembaga lain, mereka memperlihatkan kepada dunia bahwa keterbatasan fisik bukanlah hambatan untuk meraih mimpi. Zaenal berhasil meraih juara ketiga dalam lomba tilawah tingkat nasional yang digelar oleh Radio Republik Indonesia (RRI). Via, dengan hati yang penuh tekad, meraih juara kedua dalam lomba Tahfidz yang diselenggarakan oleh Pusat Dakwah Islam Jawa Barat (Pusdai Jabar). 

Prestasi Zaenal dan Via bukan hanya membanggakan bagi Pesantren Tahfidz Tunanetra Sam'an Darushudur, tetapi juga menginspirasi seluruh masyarakat.

Kisah mereka mengajarkan kepada kita bahwa di balik setiap keterbatasan, terdapat kekuatan yang luar biasa. Dengan semangat dan tekad yang tak kenal lelah, mereka telah membuktikan bahwa mimpi adalah hak setiap orang, tanpa terkecuali.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved