Ramadhan 2024
Alun-Alun & Masjid Agung Manonjaya Spot Ngabuburit Favorit di Tasik, Takjil Tradisional Hingga Korea
Alun-Alun Manonjaya di Kabupaten Tasikmalaya, merupakan salah satu spot ngabuburit favorit bagi masyarakat Priangan Timur.
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Darajat Arianto
Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana
TRIBUNJABAR.ID, KABUPATEN TASIKMALAYA - Wilayah Priangan Timur —yang terdiri dari Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, serta Kabupaten Pangandaran— memiliki banyak sekali spot ngabuburit setiap Ramadan tiba.
Mulai dari lokasi yang berupa pasar kaget, tempat bersejarah, alun-alun, hingga pemandangan alam yang menyejukan.
Alun-Alun Manonjaya di Kabupaten Tasikmalaya, merupakan salah satu spot ngabuburit favorit bagi masyarakat Priangan Timur.
Berjarak tempuh kurang-lebih 14 kilometer dari Kota Tasikmalaya ke arah timur, Alun-Alun Manonjaya menjadi pilihan spot favorit untuk ngabuburit selain Alun-Alun Singaparna yang berlokasi di sebelah baratnya.
Setiap jelang berbuka puasa, aktivitas masyarakat sangat tinggi di sini.
Mulai dari warga yang tengah menghabiskan waktu, anak-anak bermain bola, main layang-layang pendek, sekadar mengaso, hingga para pemburu takjil.
Baca juga: Masjid Agung Manonjaya Tasikmalaya, Khazanah Jejak Islam di Jawa Barat Berusia Hampir 2 Abad
Di sana juga sejumlah pedagang membuka lapakannya di pinggiran Alun-Alun Manonjaya yang berbentuk petakan seluas kurang lebih 1.000 meter persegi tersebut.
Mereka tak hanya menjajakan ragam makanan ringan atau minuman segar saja, melainkan juga terdapat lapakan sewa mainan untuk anak-anak.
“Harganya murah-murah sih. Takjil palingan harganya dari Rp 5 ribu sampai 10 ribu per porsi,” ungkap Wida Asmara selaku warga yang tengah ngabuburit di Alun-Alun Manonjaya pada Kamis (21/3/2024).
Wida mengaku, ia memang rutin menghabiskan waktu hingga buka puasa di Alun-Alun Manonjaya.
“Karena kan rame ya, banyak orang, jadi waktu tuh enggak kerasa. Suka tiba-tiba azan maghrib saja,” ujar dia.
Lantaran Alun-Alun Manonjaya berdekatan dengan Masjid Agung Manonjaya yang bersejarah, Wida mengatakan bahwa setelah berbuka puasa di sana, ia tidak kesulitan mencari tempat untuk beribadah.
“Nah, enaknya itu kalau ngabuburit di sini. Habis buka puasa, mau salat maghrib, tinggal ke Masjid Agung-nya ‘kan,” kata dia.
Sementara itu, penjual kuliner yang bernama Hani mengaku, bahwa Ramadan kali ini lebih ramai dari tahun lalu.
“Sekarang lebih ramai dari tahun kemarin sih. Barang dagangan saya malah selalu habis sebelum jam buka puasa,” ujarnya.
Hani yang berjualan kuliner ala Korea, Gimbap, berencana menambah stoknya untuk momentum ngabuburit besok hari.
Baca juga: Ngabuburit di Masjid Raya Al Jabbar, Melihat Perjalanan Nabi di Galeri Rasulullah dan VR
“Ke depannya saya pasti tambah stok. Rame banget soalnya ini pengunjung di Alun-Alun Manonjaya,” tutupnya.
Tak jauh dari lokasi, terdapat Masjid Agung Manonjaya yang seolah tampak mengawasi lapangan Alun-Alun Manonjaya tersebut.
Masjid Agung Manonjaya itu merupakan salah satu dari khazanah jejak Islam pada lini masa sejarah Indonesia.
Masjid yang berada di Kecamatan Manonjaya, merupakan masjid tertua di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat yang dibangun pada 1837 silam.
Rusliana, selaku Juru Pelihara Masjid Agung Manonjaya yang telah bertugas selama 20 tahun mengatakan, bahwa sebelumnya, masjid tersebut berupa surau kecil.
“Masjid ini dibangun pada zaman masa pemerintahan Bupati Sukapura. Awalnya ‘kan, pada 1832, ada perpindahan Ibu Kota, dari Leuwiloa, Sukaraja ke Harja Winangun, Manonjaya sekarang ini,” ungkapnya.
Setelah perpindahan ibu kota tersebut, di lokasi yang saat ini dibangun Masjid Agung Manonjaya, sebelumnya terdapat sebuah surau kecil.
“Surau itu sudah berada di sana sebelum perpindahan ibu kota. Akhirnya, karena waktu itu ada perkembangan pemerintahan, dibangunlah Masjid Agung Manonjaya pada 1837, namun masih dalam skala kecil,” jelasnya.
Baca juga: Penderita Diabetes Cocok Buat Buka Puasa dengan Enam Buah Rendah Gula Ini, Sehat dan Menyegarkan
Pembangunan Masjid Agung Manonjaya diketahui berada di bawah kepemimpinan Raden Tumenggung Danuningrat.
“Selanjutnya, pada 1889, Masjid Agung Manonjaya ini ada bangunan tambahan. Waktu itu dibangun oleh Raden Tumenggung Wirahadiningrat,” papar Rusliana.

Pada pembangunan yang kedua tersebut, Masjid Agung Manonjaya mendapatkan tambahan berupa koridor dan selasar, serta 2 menara masjid di sebelah timur.
“Di antara menara kembar, terdapat mustaka atau menara lagi, yang terbuat dari tanah liat hasil perajin dari Desa Kawasen, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis,” katanya.
Menurut cerita, tambah Rusliana, puncak menara itu berasal dari masjid di Pamijahan bekas peninggalan Syekh Abdul Muhyi.
“Puncak menara itu beratap tumpang, bersusun 3 undakan dan bisa dipisah-pisahkan. Konon begitu,” lengkapnya.
“Masjid Agung Manonjaya ini sebagai bangunan cagar budaya sekaligus sebagai living monumen, karena masih digunakan untuk aktivitas keagamaan,” lanjut dia.
Ia menambahkan, pada 1999, Masjid Agung Manonjaya ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca juga: Detik-detik Buka Puasa di Alun-alun Palabuhanratu, Lapangan Dipenuhi Pengunjung yang Bawa Takjil
“Memang masjid ini dipertahankan karena dilindungi oleh Undang-Undang Cagar Budaya, oleh karena itu. arsitekur bangunan dipertahankan sampai saat ini,” katanya.
“Arsitektur yang dimaksud, yakni berupa 61 tiang penyangga beserta koridor dan selasar khas yang dimiliki Masjid Agung Manonjaya,” pungkasnya," ucap Rusliana. (*)
Masjid Agung Manonjaya
ngabuburit
cagar budaya
Kabupaten Tasikmalaya
berbuka puasa
kuliner
Syekh Abdul Muhyi
Hilal 1 Syawal 1445 H Tidak Teramati Observatorium Bosscha Imbas Cuaca Mendung di Wilayah Bandung |
![]() |
---|
Jadwal Buka Puasa 29 Ramadhan Selasa 9 April 2024 di 6 Wilayah Pantura, dari Karawang hingga Cirebon |
![]() |
---|
Jadwal Buka Puasa 29 Ramadhan 9 April 2024 di Wilayah Priangan Timur, Sumedang hingga Tasikmalaya |
![]() |
---|
Jadwal Buka Puasa 29 Ramadhan 9 April 2024 di Kota Bandung, Cimahi, dan Sekitarnya, Lengkap Doanya |
![]() |
---|
Jadwal Buka Puasa 28 Ramadhan 8 April 2024 di Wilayah Bandung, Cimahi dan Sekitarnya, Lengkap Doanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.