Ngabuburit di Masjid Raya Al Jabbar, Melihat Perjalanan Nabi di Galeri Rasulullah dan VR

Jumlah pengunjung Galeri Rasulullah Masjid Raya Al Jabbar Bandung meningkat selama momen Ramadan 1445 Hijriah.

Penulis: Nappisah | Editor: Giri
Tribun Jabar/Nappisah
Pengunjung saat berada di Galeri Rasulullah Masjid Raya Al Jabbar Bandung, Rabu (20/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jumlah pengunjung Galeri Rasulullah Masjid Raya Al Jabbar Bandung meningkat selama momen Ramadan 1445 Hijriah.

Pengunjung menikmati sejarah Islam berupa perjalanan Nabi Muhammad SAW sambil ngabuburit. 

Guide Galeri Rasulullah Masjid Raya Al Jabbar Bandung, Sahra Zein, mengatakan, jumlah kunjungan di bulan Ramadhan lebih banyak di masa akhir pekan.

"Selain dari Bandung juga banyak pengunjung dari luar Jawa Barat yang memang datang ke sini untuk melihat Galeri Rasulullah ini. Peningkatan dua kali lipat," kata Sahra, Rabu (20/3/2024). 

Dia mengatakan, banyak pengetahuan yang bisa didapat dari Galeri Rasulullah, seperti sejarah nabi hingga penyebaran Islam di Jawa Barat.

Pengelola Masjid Raya Al Jabbar, Muhamad Irsan Husen, mengatakan, animo kunjungan dapat terlihat pada hari Jumat hingga hari Minggu. 

Baca juga: Masjid Raya Al Jabbar Ajak Warga Berpartisipasi dalam Amaliah Ramadhan, Semarakkan Bulan Suci

“Biasanya animo tinggi dari selepas salat Zuhur,” ucap Irsan.

Di Masjid Al Jabbar juga ada virtual reality (VR) Kisah Nabi yang dibuka berbarengan dengan Galeri Rasulullah.

Tetapi, untuk menjajal keseruan ini pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 100 ribu. Biaya itu meningkat menjadi Rp 150 ribu saat high session

Salah seorang pengunjung, Anisa Rahmi (22), mengaku meneteskan air mata selepas mencoba VR Kisah Nabi. 

Baca juga: Masjid Raya Al Jabbar Sediakan 1.000 Paket Takjil hingga Perlombaan Selama Bulan Suci Ramadan

“Animasinya menunjukkan seolah-olah kita berada di sana, menyaksikan perjuangan Nabi Muhammad SAW,” kata Anisa. 

Dia menuturkan, melalui VR, perjalanan kisah nabi begitu terasa dan lebih mudah dipahami. 

“Biasanya mungkin kalau sejarah tidak terlalu mendalami. Ini dapat dijadikan ajang pembelajaran, terutama muslim. Sangat tertampar melihat perjuangan Baginda Nabi. Semoga bisa meningkatkan keimanan kita,” ucapnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved