Ramadhan 2024

Alun-Alun & Masjid Agung Manonjaya Spot Ngabuburit Favorit di Tasik, Takjil Tradisional Hingga Korea

Alun-Alun Manonjaya di Kabupaten Tasikmalaya, merupakan salah satu spot ngabuburit favorit bagi masyarakat Priangan Timur.

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNPRIANGAN.COM/ALDI MEGA PERDANA
Warga mencari makanan untuk berbuka di Alun-Alun Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya yang merupakan salah satu spot ngabuburit favorit bagi masyarakat Priangan Timur, Kamis (21/3/2024). 

“Sekarang lebih ramai dari tahun kemarin sih. Barang dagangan saya malah selalu habis sebelum jam buka puasa,” ujarnya.

Hani yang berjualan kuliner ala Korea, Gimbap, berencana menambah stoknya untuk momentum ngabuburit besok hari.

Baca juga: Ngabuburit di Masjid Raya Al Jabbar, Melihat Perjalanan Nabi di Galeri Rasulullah dan VR

“Ke depannya saya pasti tambah stok. Rame banget soalnya ini pengunjung di Alun-Alun Manonjaya,” tutupnya.

Tak jauh dari lokasi, terdapat Masjid Agung Manonjaya yang seolah tampak mengawasi lapangan Alun-Alun Manonjaya tersebut.

Masjid Agung Manonjaya itu merupakan salah satu dari khazanah jejak Islam pada lini masa sejarah Indonesia.

Masjid yang berada di Kecamatan Manonjaya, merupakan masjid tertua di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat yang dibangun pada 1837 silam.

Rusliana, selaku Juru Pelihara Masjid Agung Manonjaya yang telah bertugas selama 20 tahun mengatakan, bahwa sebelumnya, masjid tersebut berupa surau kecil.

“Masjid ini dibangun pada zaman masa pemerintahan Bupati Sukapura. Awalnya ‘kan, pada 1832, ada perpindahan Ibu Kota, dari Leuwiloa, Sukaraja ke Harja Winangun, Manonjaya sekarang ini,” ungkapnya.

Setelah perpindahan ibu kota tersebut, di lokasi yang saat ini dibangun Masjid Agung Manonjaya, sebelumnya terdapat sebuah surau kecil.

“Surau itu sudah berada di sana sebelum perpindahan ibu kota. Akhirnya, karena waktu itu ada perkembangan pemerintahan, dibangunlah Masjid Agung Manonjaya pada 1837, namun masih dalam skala kecil,” jelasnya.

Baca juga: Penderita Diabetes Cocok Buat Buka Puasa dengan Enam Buah Rendah Gula Ini, Sehat dan Menyegarkan

Pembangunan Masjid Agung Manonjaya diketahui berada di bawah kepemimpinan Raden Tumenggung Danuningrat.

“Selanjutnya, pada 1889, Masjid Agung Manonjaya ini ada bangunan tambahan. Waktu itu dibangun oleh Raden Tumenggung Wirahadiningrat,” papar Rusliana.

Suasana di Alun-Alun Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (21/3/2024).
Suasana di Alun-Alun Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (21/3/2024). (Tribun Jabar/Aldi M Perdana)

Pada pembangunan yang kedua tersebut, Masjid Agung Manonjaya mendapatkan tambahan berupa koridor dan selasar, serta 2 menara masjid di sebelah timur.

“Di antara menara kembar, terdapat mustaka atau menara lagi, yang terbuat dari tanah liat hasil perajin dari Desa Kawasen, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis,” katanya.

Menurut cerita, tambah Rusliana, puncak menara itu berasal dari masjid di Pamijahan bekas peninggalan Syekh Abdul Muhyi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved