Kisah Ustaz Hendra, Dulu Terjerat Narkoba, Kini Majukan Pesantren Miftahul Khoir lewat Alifba

Siapa sangka penghasilan penjualan dari produk fesyen Alifba ini mampu membantu perekonomian Pesantren Miftahul Khoir.

Tribun Jabar/ Putri Puspita
Pendiri sekaligus pengelola Alifba, Yusuf Hendra Saputra 

Hendra pun menemukan program Pemprov Jabar mengenai pemberdayaan ekonomi pesantren yakni One Pesantren One Product (OPOP).

Dari sanalah Hendra menemukan langkah untuk memajukan usahanya dan juga memajukan Pesantren Miftahul Khoir.

"Ketika saya capek mencoba banyak hal diluaran sana, saya kembali ke Pesantren, sudah berada di jalan yang benar, ikut alur kata orang tua, alhamdulillah sampai seperti ini," ujarnya.

Produk Alifba ini memproduksi kemeja dan memiliki 5 jenis warna berbeda. Meskipun hanya memanfaatkan penjualan offline namun omzet yang didapatkan pun mencapai ratusan juta rupiah.

Setiap minggunya, Hendra menjual pakaian Alifba di Gasibu, dan di bulan Ramadan ini, ia membuka stan di Pusdai saat malam.

"Selain punya produk sendiri, saya juga punya produk second brand yang dijual ke Tangerang. Kebutuhannya untuk Ramadan ini mencapai 25ribu baju," kata dia.

Hendra pun mengatakan, banyaknya orderan dari tempat lain untuk membuat brand lain di tempatnya membuatnya masih meraba bagaimana mengembangkan Alifba ini.

Dari pendapatan pemesanan kampus Unpad saja, Hendra menyebutkan usahanya ini sudah mendapatkan omset 100 juta.

"Sudah hampir tiga tahun menerima pemesanan untuk orang lain, inginnya tahun depan fokus kepada produk sendiri dan mulai merambah ke penjualan online," ucapnya.

Dalam proses produksi, Hendra pun menyebutkan ia tidak melibatkan para santri seutuhnya karena santri disini fokus untuk belajar.

"Tapi kita membuka, kalau santri mau berprofesi dan bingung beres kuliah mau ngapain, sok gabung disini, belajar usaha dan ketika mau diarahkan. Misalnya santri akhwat kalau Sabtu-Minggu belajar jahit dan sablon tetapi nggak ganggu jadwal belajar karena santri juga kan harus siap guna," kata Hendra.

Selain itu ketika santri ikut membantu proses produksi, Hendra pun membayarnya secara profesional.

Meskipun tidak menang dalam program OPOP, namun Hendra percaya jika usahanya selama ini membuahkan hasil.

Relasi yang ia dapatkan dari program OPOP pun dimanfaatkannya secara jujur.

Baca juga: Jalin Silaturahmi di Bulan Ramadan, Kapolres Indramayu Sambang Para Tokoh Agama di Pondok Pesantren

"Saya bisa seperti ini karena ikut program OPOP, jadi saya harus bantu pesantren. Alhamdulillah sampai sekarang santri yang butuh bantuan bisa datang ke rumah, kalau ada yang nggak sanggup bayar SPP saya tanggung. Setiap program di pesantren pun di support untuk hadiah dan uangnya," ucapnya.

Meskipun belum bisa membantu perekonomian di Ponpes 100 persen, Hendra mengatakan hadirnya Alifba ini bisa membantu semua lingkungan yang ada di Pesantren, sesuai dengan yang diinginkan program OPOP.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved