Rehabilitasi dan Bangun Drainase untuk Atasi Banjir, Pemkot Bandung Habiskan Rp 34 Miliar

Pada 2025, Pemkot Bandung menargetkan rehabilitasi drainase sepanjang 14.657 meter, sedangkan realisasinya telah mencapai 10.101,6 meter.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Kendaraan bermotor melintasi banjir cileuncang yang menggenangi permukaan Jalan Leuwipanjang, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/6/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, terus melakukan rehabilitasi dan membangun drainase untuk menangani masalah banjir di sejumlah titik saat musim hujan.

Kepala Bidang Drainase dan Trotoar, DSDABM Kota Bandung, Kiki Rosani Rifqi mengatakan, pada tahun 2025 pihaknya menargetkan rehabilitasi drainase sepanjang 14.657 meter, sedangkan realisasinya telah mencapai 10.101,6 meter.

"Sedangkan untuk pembangunan drainase baru, telah terbangun sepanjang 1.606 meter dari target 3.928 meter," ujar Kiki Rosani, Jumat (10/10/2025).

Dia mengatakan, program rehabilitasi dan pembangunan drainase tersebut difokuskan pada wilayah yang sering mengalami genangan air atau memiliki kapasitas saluran yang menurun.

Baca juga: Tak Semudah Membalik Telapak Tangan, Farhan Temukan Kendala Tangani Masalah Banjir di Rancasari

Beberapa lokasi prioritas di antaranya Jalan Pacuan Kuda, Jalan Arcamanik Endah, Jalan Sukapura, Jalan Terusan Jakarta, Jalan Golf Raya, Jalan Panghegar, Jalan Cingised, Jalan Leuwipanjang, Jalan Ir. H. Djuanda dan Jalan Siliwangi.

"Kami berupaya memastikan seluruh saluran air di Kota Bandung dapat berfungsi dengan baik dan terintegrasi. Saat ini panjang drainase yang beroperasi secara optimal telah mencapai 282.349 meter," katanya.

Untuk melakukan rehabilitasi dan pembangunan drainase tersebut, kata dia, menggunakan anggaran tahun 2025 sebesar Rp34,53 miliar. Upaya tersebut dilakukan agar sistem drainase lebih tahan terhadap curah hujan tinggi dan perubahan pola cuaca ekstrem.

Kendati demikian, pihaknya menyadari pembangunan infrastruktur saja tidak cukup untuk mencegah banjir, sehingga partisipasi masyarakat dinilai penting dalam menjaga kelancaran aliran air di lingkungan masing-masing.

"Kami mohon dukungan warga untuk tidak membuang sampah ke saluran air. Kebersihan drainase bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua," ucap Kiki.

Selama proses pembangunan dan rehabilitasi drainase berlangsung, pihaknya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan warga. Namun pekerjaan ini diyakini akan membawa manfaat jangka panjang bagi kelancaran sistem drainase kota.

Dia mengatakan, upaya memperkuat infrastruktur drainase menjadi bagian dari visi besar mewujudkan Bandung yang tangguh terhadap bencana, bersih berkelanjutan, lebih tertata, dan diharapkan risiko genangan dapat diminimalkan.

Baca juga: Banjir Randam Jalan Mengger di Dayeuhkolot Kabupaten Bandung

"Dengan kerja bersama antara pemerintah dan masyarakat, kita bisa wujudkan Bandung yang lebih nyaman dan bebas banjir," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved