Seblak Kering TSAQIL Dapat Berkah Ramadhan, Pesanan Berdatangan, Doa Terkabul di Kala Suami Di-PHK
Seblak Kering TSAQIL, mendapat berkah Ramadhan, pesanan banyak. Usaha milik Resa Nurjanah bermula dari suami di-PHK. Kini berkembang maju.
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rak etalase terpajang di ruang tamu, sebuah rumah di Kampung Sirah Gajah RT 01/09, Desa Nanjung Mekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Isinya beragam seblak kering dalam kemasan. Mulai seblak kering Kerupuk, Makaroni, Siomay, Basreng, Lakar, Cireng, hingga seblak kering Tiktak Cikur.
Dalam kemasan yang menarik dan berwarna mencolok, tertulis brand "Seblak Kering TSAQIL." Gambar seblak dalam mangkuk itu sungguh menggoda untuk menikmatinya. Tapi, Rabu (13/3/2024), adalah hari puasa Ramadhan. Tak ada orang yang makan di rumah itu. Semua sedang berpuasa.
"Enak buat ngemil, bisa langsung dimakan atau dibuat basah (dimasak pakai kuah). Tapi nanti kalau buka puasa," ujar Resa Nurjanah (31), kepada Tribunjabar.id.
Siang itu, Resa tengah sibuk menyambut berkah bulan Ramadhan. Bukan saja karena dia bersama keluarganya meningkatkan amal ibadah agar memanen pahala yang belipat ganda, tapi dia juga siap-siap memanen rezeki berlipat.

Di hari-hari menjelang Idul Fitri, pesanan Seblak Kering TSAQIL akan meningkat. Selain untuk cemilan atau makanan di hari lebaran, juga banyak dipesan untuk oleh-oleh lebaran.
Hari itu memang sedang tidak produksi karena stok masik cukup untuk melayani pembeli, baik yang datang ke rumah maupun yang memesan via online.
"Pekan depan, Insya Allah sudah mulai sibuk. Produksi untuk pesanan lebaran," ujar Resa.
Dalam sehari, di rumah yang ditinggali, dia bisa memproduksi sebanyak sebanyak 300 buah seblak kering dalam kemasan.
Saat pesanan menggunung, Resa dibantu oleh tiga orang saudara dan suaminya di akhir pekan.
Seblak Kering TSAQIL untuk semua varian dijual dengan harga Rp 15.000.
Doa saat Suami Di-PHK Terkabul
Usaha produksi makanan yang masuk dalam kelompok Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan merek Seblak Kering TSAQIL, bermula ketika suami Resa Nurjanan, Asep Ikmal Amaludin (41) terkena PHK.
Sebagai seorang istri, Resa mencoba membantu keuangan keluarga dengan cara berjualan.
Di tahun 2016, beberapa bulan setelah suami di-PHK, dia mendatangi warung ibunya, yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Di sana, dia mendapati ada makaroni. Lalu terpikirlah ide untuk membuat seblak. Agar tak sama dengan kebanyakan seblak, dia membuat bumbu dengan racikan bumbu 'istimewa.'
Macan Tutul Berkeliaran di Zona 3 Lembang Park Zoo Bandung Barat, Petugas Gelar Penyergapan |
![]() |
---|
Lihainya Macan Tutul di Lembang Park Zoo Bandung BArat, Buat Petugas Kesulitan |
![]() |
---|
Macal Tutul yang Kabur Terekam Drone Thermal, Berjalan di Area Dalam Lembang Park and Zoo |
![]() |
---|
Kemenkum Jabar Gandeng Rumah BUMN BRI, Siap Lindungi 2.000 UMKM Bandung |
![]() |
---|
Warga Sekitar Lembang Park Zoon Waswas Macan Tutul Kabur Belum Tertangkap, Takut Masuk Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.