Masjid Besar Al-Ikhlash Sagalaherang, Tertua & Bersejarah di Subang, Lantainya Bisa untuk Bercermin

Kecamatan Sagalaherang sempat jadi pusat pemerintahan setingkat kabupaten pada masa penjajahan Belanda.

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribunjabar/Ahya Nurdin
Kemegahan Masjid Besar Al-Ikhlash Sagalaherang. Foto : Tribunjabar / Ahya Nurdin 

"Selain itu, konstruksinya juga diklaim sangat kuat seperti batu. Keunikan itu pun menjadi kebanggaan masyarakat Sagalaherang saat itu," ucapnya

Gaos pun sempat menunjukkan foto bangunan masjid yang lama. Foto yang diperkirakan diambil pada 1365 Hijriah atau sekira 1945 Masehi, tepatnya setelah kemerdekaan Republik Indonesia.

”Kalau dilihat, atapnya dulu itu mirip Masjid Demak di Jawa Tengah,” katanya.

Bangunan masjid lama-kelamaan rusak hingga akhirnya dipugar pada 1965 oleh arsitek ITB, sekarang beliau masih jadi dosen di Itenas yakni bernama Iyep Rumansyah. Namun, pembangunannya terkendala biaya.

Pembangunan masjid itu pun akhirnya diteruskan pada 1970-1971 oleh Komandan Rayon Militer sekaligus Ketua Majelis Ulama Kecamatan saat itu, bernama Hasyim Asyari, juga terkendala biaya

”Tapi, pembangunannya tak sesuai rencana awal yang digambarkan arsiteknya. Jadi, hasilnya kurang bagus,” ujar Gaos.

Nama masjid itu turut diubah menjadi Masjid Agung Al Muawanah Kecamatan Sagalaherang. Kondisi masjid itu terus memburuk hingga warga kesulitan memperbaikinya lagi secara swadaya.

Hingga kemudian, masjid dibangun ulang dengan biaya dari bantuan Menteri Perhubungan saat itu, Haryanto Dhanutirto.

Pembangunannya dilakukan secara profesional melibatkan arsitek dari Institut Teknologi Bandung, dengan meniru bangunan masjid di Madinah

”Waktu pertama kali warga melihat gambar rancangannya, sudah kagum dengan keindahan masjid. Saat itu, masjid tersebut yang terindah di Subang, dan hingga saat ini masjid tersebut berdiri kokoh dan menjadi kebanggaan warga Sagalaherang,” katanya.

Selain mengalami pengubahan total pada arsitekturnya, kawasan masjid juga mengalami perluasan hingga berukuran 33 meter x 33 meter.

Sesuai permohonan istri Haryanto Dhanutirto, masjid itu diresmikan pada 25 September 1996 dengan nama baru yakni Masjid Besar Al Ikhlash Sagalaherang.

Hingga saat ini, rupa cantik masjid mungkin sudah mulai pudar karena perkembangan zaman. Namun, sejarahnya yang panjang, menjadi kebanggaan masyarakat Sagalaherang.

Masjid Besar Al-Ikhlash Sagalaherang berdiri megah di kawasan Alun-alun Subang dengan 4 menara yang sangat tinggi berwarna biru dan arsitektur yang sangat modern mencontoh masjid-masjid di Arab saudi.

Selain itu halamannya juga sangat besar berada di pinggir jalan provinsi penghubung Jalancagak Subang dan Wanayasa Purwakarta. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved