Intip Proses Pembuatan Kolang Kaling selama Ramadan di Purwakarta, Tak Semudah Memakannya
Pada bulan Ramadan, warga di sana sibuk memenuhi pesanan kolang kaling yang ramai dari bulan-bulan biasanya.
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Pada bulan Ramadan, masyarakat pasti tak asing dengan makanan kolang kaling.
Cemilan kenyal berwarna putih transparan ini memiliki rasa menyegarkan. Makanan tersebut kerap dijadikan menu berbuka puasa oleh sebagian muslim.
Berasal dari biji buah aren, namun siapa sangka proses pengolahannya tak semudah mengunyahnya, agak rumit dan memakan waktu.
Salah satu sentra penghasil kolang kaling ada di Desa Pasir Munjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Baca juga: Banyak Ditemukan Saat Ramadan, Kolang-kaling yang Segar Ternyata Memiliki Beragam Manfaat Kesehatan
Pada bulan Ramadan, warga di sana sibuk memenuhi pesanan kolang kaling yang ramai dari bulan-bulan biasanya.
Bahkan, pada hari pertama puasa atau 1 Ramadan 1445 H yang jatuh pada Selasa (12/3/2024) ini, masyarakat sudah melakukan pengolahan kolang kaling.
Untuk mengolah biji buah aren menjadi kolang-kaling, warga Desa Pasir Munjul biasanya memetik buah aren dari pohon aren di perkebunan desa setempat.
Perajin melakukan proses pemisahan buah dari tangkai pohon. Ini harus dilakukan dengan hati-hati karena jika terkena getah buah aren bisa menderita gatal-gatal.
Buah tersebut kemudian direbus sekitar 1 jam dalam sebuah drum untuk menghilangkan getahnya yang gatal.
Selanjutnya, buah aren direbus agar kulitnya yang bertekstur keras bisa lunak.
Berbeda dengan di daerah lain, warga di Desa Pasir Munjul ini memiliki cara sendiri untuk mengeluarkan kolang kaling dari buah aren.
Mereka sudah memodifikasi alat penjepit dari kayu untuk mengeluarkan kolang kaling dari buah aren. Namun, sebelumnya buah aren perlu di kupas dulu sebagian agar alat penjepit tersebut bisa menekan kolang kaling hingga keluar.
Salah satu perajin kolang kaling, Yayan Maulana (55) menyebutkan bahwa pembuatan kolang kaling ini sudah menjadi tradisi dari tiap tahun.
"Dari jaman orang tua bikin kolang kaling saya sudah ikut. Sekarang tinggal meneruskan, sudah jadi tradisi tahun ke tahun," kata Yayan saat ditemui Tribunjabar.id di perkebunan warga Desa Pasir Munjul, Kecamatan Sukatani, Selasa (12/3/2024).
Kado HUT ke-80 RI, Bupati Purwakarta Hapus Tunggakan PBB 1994-2024 |
![]() |
---|
Sejarah RSUD Bayu Asih Purwakarta: Berdiri Sebelum Kemerdekaan RI, Jadi Benteng Perjuangan Kesehatan |
![]() |
---|
TPA Cikolotok Purwakarta Krisis, Kapasitas Tinggal 40 Persen, DLH Antisipasi Penuh 5 Tahun Lagi |
![]() |
---|
Sikap Ganjil Terduga Pelaku di Hari Dea Tewas di Purwakarta, Suami Korban Masih Sempat Percaya |
![]() |
---|
Fakta-fakta Baru Pembunuhan Dea di Purwakarta, Pembantunya Kini Diamankan, Ibu Korban Tak Sangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.