Belasan Warga Gunungkidul Bergejala Antraks setelah Konsumsi Daging Sapi, 2 Orang Dirawat

Tak hanya 17 orang tersebut, daging sapi yang diduga terinfeksi antraks tersebut juga dikonsumsi 36 warga lainnya.

sebarkanlah.com
ILUSTRASI daging sapi 

TRIBUNJABAR.ID, YOGYAKARTA - Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi.

Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.

Peristiwa tersebut terjadi di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Jumlah warga yang bergejala antraks tersebut berjumlah 17 warga.

Tak hanya 17 orang tersebut, daging sapi yang diduga terinfeksi antraks tersebut juga dikonsumsi 36 warga lainnya.

Dari 17 warga yang bergejala antraks tersebut, dua di antaranya dirawat.

Baca juga: Berharap Bukan Antraks, Dokter Hewan Bawa Sampel dari Kandang Sapi yang Mati Mendadak di Indramayu

Hal tersebut disampaikan pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, Senin (11/3/2024).

"Ada 53 sampel yang diperiksa karena mengkonsumsi, dari 17 yang bergejala dan ada dua orang yang dirawat," katanya.

Dewi mengatakan, sampel 17 orang yang bergejala dikirim ke laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.

Hanya saja, hasil dari tes laboratorium ini belum keluar.

"Sudah diambil, tinggal nunggu hasilnya," kata dia.

Sementara, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan, pihaknya sudah mengambil sampel darah sapi yang mati kemudian dikonsumsi warga itu.

Berdasarkan laporan dari BBvet Wates, sapi itu positif antraks.

"Hasilnya keluar kemarin, sapi itu positif antraks," kata Wibawanti.

Dikatakannya, pihaknya sudah memberikan antibiotik dan vitamin kepada 89 sapi dan 175 kambing di Padukuhan Kayoman, wilayah kasus itu terjadi.

Baca juga: Kasus Penyakit Antraks Mencuat, Bupati Neng Anne Tutup Sementara 4 Pasar Hewan di Purwakarta

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved