Jelang Ramadan 1445 H, Harga Daging Sapi dan Ayam Potong di Purwakarta Kompak Naik

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Jelang memasuki bulan Ramadan 1445 H, harga daging sapi dan ayam potong sudah mengalami kenaikan, keduanya kompak naik yang sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Pantauan Tribunjabar.id di Pasar Tradisional Pasar Rebo Purwakarta pada Rabu (6/3/2024), di pasar ini untuk harga daging sapi, pedagang menjual seharga Rp 140 ribu per Kg, padahal sebelumnya di kisaran Rp 125-130 ribu per Kg.

Menurut pedagang, kenaikan ini selain karena moment jelang ramadan, juga dipengaruhi karena harga dollar naik, pasalnya pembelian sapi impor tergantung nilai tukar dolar terhadap rupiah.

"Kan belinya sapi luar itu pakai dollar, jadi harga naik imut harga dollar, yang sapi lokal kena imbasnya juga ikut naik," ujar Enay ditemui di kios jualannya di Pasar Rebo Purwakarta, Rabu (6/3/2024).

Baca juga: Beras Sumbang Inflasi Terbesar di Majalengka pada Februari 2024, Diikuti Daging Ayam dan Minyak

Enay menyebutkan, selain sapi lokal, sapi impor pun tergolong mahal karena harganya tidak jauh dari harga sapi lokal dan saat ini harganya pun ikut naik.

"Sapi impor juga sama naik, jadi hampir sama harganya dengan sapi lokal. Sekarang 130 ribu dari sebelum 120 ribu per Kg," katanya.

Kenaikan juga terjadi pada harga ayam potong, yang alami kenaikan cukup tinggi, persatu kilogram harga ayam potong naik Rp 11 ribu, dari harga ayam Rp 33 ribu menjadi Rp 42 ribu.

"Naiknya tinggi banget, sekarang pedagang menjual 40 sampai 42 ribu rupiah per Kg," ucap Siti pedagang ayam potong.

Para pedagang ini terpaksa menaikan harga lantaran harga sapi dan ayam ditingkat distributor sudah alami kenaikan, bahkan mereka mengkhawatirkan kenaikan akan terus terjadi detik-detik akhir memasuki bulan Ramadhan.

"Ya pasti naik lagi mendekati puasa, harga ayam bisa sampai 50 ribu, kalo daging sapi bisa sampai 150 ribu rupiah per Kg," pungkasnya.

Meski harga daging sapi dan ayam mahal, pembeli tetap memilih untuk membeli karena kebutuhan yang menjadi tradisi jelang puasa yaitu munggahan atau untuk santap sahur.

Hal itu di ucapkan Adah, pembeli daging sapi, meski keberatan namun tetap membeli dengan jumlah yang dikurangi.

"Dibilang keberatan ya keberatan, tapi mau gimana ada butuh mau puasa," kata Adah singkat.

Baca juga: Jelang Ramadan Harga Telur dan Daging Ayam di Pasar Sindangkasih Majalengka Mulai Merangkak Naik

Masyarakat berharap agar kenaikan harga tidak terus terjadi, yang dapat memberatkan untuk mengatur keuangannya. Pemerintah diminta menekan kenaikan harga tidak hanya daging juga sayur mayur dan kebutuhan pokok lainnya.(*)