Gempa Sumedang Akhir Tahun Lalu Dipastikan dari Pergerakan Sesar Sumedang, Melintas di Bawah Kota

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Deputi Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hanif Andi Nugraha memastikan, gempa berkekuatan 4,8 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada akhir tahun 2023 dipicu oleh pergerakan sesar Sumedang. 

Sesar adalah lempengan dua fraksi kulit bumi. Biasanya lempengan ini bergerak. Gerakannya ada yang normal, naik, atau geseran. 

"Gempa bumi yang terjadi di Sumedang pada akhir tahun 2023 dipicu akibat pergerakan sesar Sumedang," kata Hanif Andi Nugraha di Gedung Negara Sumedang, Jumat (23/2/2024). 

Hanif menuturkan, sesar aktif ini  melewati Kota Sumedang yang berdiri sendiri tanpa tersambung dengan Sesar Lembang, sesar Tampomas atau Sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Menurut Hanif, meski sebelumnya nama Sesar Sumedang sering disebut-sebut menjadi pemicu gempa yang mengguncang Sumedang. Namun   kata Hanif, hal tersebut belum dapat dipastikan secara ilmiah lantaran harus dilakukan kajian komprehensif. 

"Sesar Sumedang tidak tersambung dengan sesar manapun," ucapnya. 

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu, mengatakan, sesar Sumedang berada di bawah tanah aluvial Kota Sumedang yang 
membentang sepanjang 2,5 kilometer

"Sesar Sumedang hanya melintas dan ada di bawah wilayah kota saja," katanya. 

Menurutnya, kedalaman sesar Sumedang tidak dapat dihitung atau tidak juga dapat terlihat baik secara keilmuan ataupun kasat mata. 

"Letaknya persis di sekitar pusat gempa, yang banyak bangunan yang menggalami kerusakan," ucanya.