KPU Tak Siap Hadapi Pemilu, Semua Amburadul, kata Eks Anggota KPU

KPU, menurut Hadar, harusnya sudah mempersiapkan segala hal sejak dini.

Editor: Ravianto
Istimewa/Tangkap layar video
Beredar video diduga adanya penggelembungan suara pada sistem aplikasi Sirekap pada Pemilihan Umum Presiden atau Pilpres 2024, Jumat (16/2/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Eks Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI periode 2012-2017, Hadar Nafis Gumay mengatakan Ketua dan Anggota jajaran KPU RI saat ini tidak siap dalam menghadapi pemilu. 

Hal itu diungkapkan Hadar saat merespons pertanyaan soal Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap) milik KPU yang hingga saat ini masih jadi sorotan akibat galat hingga hasil konversi jumlah suara yang tidak sesuai.

Pemilu di Indonesia begitu kompleks dengan adanya lima pemilihan sekaligus di hari yang sama dan itu merupakan tantangan yang besar.

KPU, menurut Hadar, harusnya sudah mempersiapkan segala hal sejak dini. B

ukan hanya sibuk mempersiapkan sisi internal kelembagaan saja.

”Mereka sibuk mempersiapkan petugasnya sendiri. Itu cerminan juga sebetulnya mereka tidak betul-betul siap. Akhirnya berantakan ini semua,” kata Hadar saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2024). 

Hadar Nafis Gumay ditemui di Kantor DKPP RI, Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Hadar Nafis Gumay ditemui di Kantor DKPP RI, Jakarta, Selasa (15/8/2023). (Mario Sumampow)

Sirekap sendiri merupakan perangkat aplikasi berbasis teknologi informasi sebagai sarana publikasi hasil penghitungan suara dan proses hasil penghitungan suara serta alat bantu dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu.

Sistem yang hampir serupa pada Pemilu 2019 bernama Sistem Informasi Penghitungan (Situng).

Jika dibandingkan dengan beberapa pemilu sebelumnya, Hadar mengatakan pemilu di bawah KPU saat ini ia sebut jauh lebih kacau balau. 

”Bukannya membanggakan. Tapi rasanya tidak sekacau balau ini. Dulu ada yang meleset, teknologinya memang beda, tetapi itu bukan excuse (alasan),” tuturnya. 

Ketua dan Anggota KPU periode 2022-20227 dilantik dua tahun setelah adanya Sirekap dievaluasi.

Harusnya mereka disebut Hadar jauh lebih siap dan tidak menganggap enteng tugas yang diemban.  

Kini di tengah carut marut permasalahannya, Hadar melihat dua hal, antara Sirekap yang diduga dicurangi atau KPU yang memang tidak profesional dalam kinerjanya.

“Lalu mereka tidak bisa menjawab, ini sesuatu yang memang diakal-akali oleh mereka atau bahwa ini ketidakprofesionalan mereka. Saya berhak bertanya itu karena pola mereka selama ini sudah curang,” pungkasnya.  (*)

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved