Hadar Nafis Gumay Soroti Aplikasi Sirekap yang Disinyalir Bermasalah: Jangan-jangan Alat Rekayasa
Hadar bersama gerakan tim JagaSuara 2024 sempat melakukan evaluasi dari 5.000 sampel Sirekap yang tersebar di 1.172 kelurahan dan dipilih secara acak.
TRIBUNNEWS.ID - Aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang digunakan KPU RI pada Pemilihan Umum 2024, disinyalir banyak bermasalah.
Hal ini diungkapkan Direktur Eksekutif Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit), Hadar Nafis Gumay.
Hadar menduga Sirekap bukan merupakan alat bantu melainkan alat rekayasa.
"Sirekap itu posisinya sangat penting tapi kelihatannya tidak keren amat, bahkan alat bantu ini jangan-jangan alat rekayasa," ujar Hadar dalam jumpa pers yang berlangsung daring, Sabtu (17/2/2024).
Hadar bersama gerakan tim JagaSuara 2024 sempat melakukan evaluasi dari 5.000 sampel Sirekap yang tersebar di 1.172 kelurahan dan dipilih secara acak.
Salah satunya, mereka menemukan suara tidak sah jumlahnya tidak sama dengan jumlah suara pasangan calon.
Pihaknya juga menemukan di mana data Sirekap jauh lebih tinggia dari dokumen C Hasil.
"Ini kondisi keadaan Sirekap-nya KPU," ungkap Gumay.
Hadar mengatakan proses Sirekap harus dikawal terus meski KPU RI mengatakan Sirekap bukan jadi acuan utama hasil penghitungan.
Terpisah, Anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos, mengatakan Sirekap bukan merupakan hasil resmi penghitungan suara melainkan alat bantu.
"Tapi sekali lagi, alat bantu bukan hasil resmi penghitungan rekapitulasi suara," ujar Betty di kantornya, Sabtu.
"Sekali lagi Sirekap merupakan alat bantu, yang menentukan adalah bentuk rekapitulasi secara berjenjang yang dilakukan plano terbuka," katanya. (*)
Artikel ini telah ditulis di Tribunnews.com
Daftar 16 Dokumen Capres-Cawapres yang Batal Dirahasiakan KPU, Termasuk Ijazah hingga Riwayat Hidup |
![]() |
---|
Dinilai Blunder Cabut Aturan yang Baru Disahkan, Guru Besar Ilmu Politik UPI Desak KPU Minta Maaf |
![]() |
---|
Fakta-fakta Wapres Gibran Digugat Bayar Ganti Rugi Rp 125 Triliun ke Negara, Pendidikan SMA Disorot |
![]() |
---|
KPU Subang Tegaskan Tak Ada Keterlibatan Orang Dalam pada Kasus Pembobolan Gudang Surat Suara |
![]() |
---|
Surat Suara Bekas Pilpres di Gudang KPU Subang Dicuri, Pelaku Jual 8 Ton Kertas Seharga Rp 100 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.