Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin Minta Masyarakat Bijak Merespons Hasil Quick Count Pemilu 2024

Siapapun yang mendapat suara terbanyak, kata Bey, masyarakat tetap harus kondusif dan bijaksana dalam menyikapi hasil dari pesta demokrasi.

Istimewa
Kakanwil Kumham Jabar, R. Andika Dwi Prasetya beserta Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, Kapolda Jabar, Irjen Pol. Akhmad Wiyagus, Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI, Erwin Djatniko tinjau pencoblosan di TPS khusus Rutan Kls Bandung 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, meminta masyarakat bijaksana merespons hasil berbagai hitung cepat atau quickcount Pemilu 2024.

Siapapun yang mendapat suara terbanyak, kata Bey, masyarakat tetap harus kondusif dan bijaksana dalam menyikapi hasil dari pesta demokrasi lima tahunan ini.

Bey mengatakan tim pemenangan pun diharapkan tidak menyikapi secara berlebih. Hal ini demi menjaga kenyamanan bersama sebagai suatu bangsa.

"Quick count hasilnya bervariasi. Minimal menyikapi dengan baik, jangan berlebihan. Apapun hasilnya, kita kembali bersama, bekerja, bersatu," ujar Bey Machmudin setelah rapat koordinasi secara daring, bersama bupati, wali kota, forkopimda, dan penyelenggara Pemilu 2024 di Jabar Command Center, Rabu (14/2/2024).

Selain itu, pihaknya juga menghaturkan terima kasih kepada stakeholders terkait yang telah berusaha maksimal demi memastikan Pemilu 2024 di Jawa Barat berlangsung lancar, aman, dan damai.

"Kami juga sudah melakukan komunikasi dengan bupati dan walikota. Secara garis besar, berjalan lancar dan tadi kita beberapa pengecekan TPS juga lancar," ucapnya.

Bey Machmudin juga mensyukuri berdasarkan hasil pantauan antusiasme masyarakat menggunakan hak pilih berjalan sesuai harapan.

Kendati sejauh ini belum ada angka pasti jumlah partisipasi masyarakat Jabar dari total pemilih 35,7 juta daftar pemilih tetap (DPT).

"Pada intinya kami melihat partisipasi masyarakat, walaupun belum ada angkanya, sepertinya lebih tinggi dari Pemilu 2019," katanya.

Terkait masih banyaknya pasien yang tidak dapat menggunakan hak pilihnya karena tempat pemungutan suara (TPS) di rumah sakit, Bey mengaku telah meminta Ketua KPU Jabar Ummi Wahyuni untuk mencari solusinya.

Contohnya seperti di Kabupaten Sumedang, dari 144 pasien hanya 10 orang yang dapat menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2024.

"Kami sudah melaporkan ke KPU. Apakah memungkinkan pemungutan susulan atau tidak. Kalau memungkinkan, mohon diperhatikan legalitasnya dan jadi perbaikan kita ke depan di Pemilu berikutnya," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved