Banjir di Sumedang

Warga Korban Langganan Banjir Ujungjaya Sumedang Kemungkinan Direlokasi, Dipindah ke Mana?

Bencana banjir itu ada yang tingginya sampai atap rumah dan menimbulkan satu korban jiwa dan lima lainnya terluka. 

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
Istimewa/ Farlan, warga Ujungjaya
Kondisi rumah penduduk di Desa/Kecamatan Ujungjaya, Sumedang yang terendam banjir, Senin (12/2/2024) pagi. 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Banjir di Ujungjaya, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang adalah bencana tahunan.

Namun, banjir yang terjadi pada Minggu (11/2/2024) menjadi yang terparah. 

Bencana banjir itu ada yang tingginya sampai atap rumah dan menimbulkan satu korban jiwa dan lima lainnya terluka. 

Melihat hal ini, Pemerintah Kabupaten Sumedang menyiapkan rencana jangka panjang penanganan banjir.

Di antaranya kemungkinan relokasi. Warga langganan banjir akan dipindahkan ke tempat yang lebih aman. 

Banjir akibat luapan Sungai Cipelang menerjang 4 RT di RW07, Dusun Leuwi Awi, Desa Ujungjaya, Kecamatan Ujungjaya, Sumedang pada Minggu (11/2/2024). 

Kondisi rumah penduduk di Desa/Kecamatan Ujungjaya, Sumedang yang terendam banjir, Senin (12/2/2024) pagi.
Kondisi rumah penduduk di Desa/Kecamatan Ujungjaya, Sumedang yang terendam banjir, Senin (12/2/2024) pagi. (Istimewa/ Farlan, warga Ujungjaya)

Sebanyak 220 keluarga dengan 700 jiwa terkena dampak.

Dari yang terdampak itu, enam orang menjadi korban.

Dari enam itu, satu orang lansia meninggal dunia, empat orang telah diperbolehkan pulang dari RSUD Sumedang, dan 1 ibu hamil masih harus menjalani perwatan. 

Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman telah menetpkan status darurat bencana banjir Ujungjaya.

Status itu akan menjadi dasar berbagai pihak, termasuk Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung untuk melakukan langkah lanjutan. 

"Semoga cepat ada pengerukan Sungai Cipelang karena terjadi pendangkalan," kata Herman, Selasa (13/2/2024).

Hal yang tak kalah penting dilakukan adalah memeriksa bagian hulu Sungai Cipelang.

"Kemungkinan erosi dari hulu, debit airnya besar jadi ngaguluyur (meluncur bebas) ke hilir," kata Herman.  

Dia menjelaskan, ada identifikasi dari pihaknya yang mengarah kepada banjir sebagai dampak pembangunan Tol Cisumdawu. 

"Kami juga identifikasi dampak tol, yang jelas ada, sejauh mana pendalamannya, saya lihat kondisi lapangan (area banjir) berada di antara tol dan sungai. Selatan tol, Utara sungai, dampak tol itu ada," kata Herman. 

Menurutnya, sebelum ada tol, daerah Ujungjaya baik-baik saja dan tidak terceritakan ada banjir. Sebelum ada tol, katanya, sebesar apapun debit air, langsung ke sawah.

Pemerintah Kabupaten Sumedang juga akan mengajat PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) sebagai pengelola jalan Tol Cisumdawu untuk ambil langkah bersama. 

"Solusi permanen harus didiskusikan, apakah dibenahi, warga tetap di sana tapi drainase dibereskan, atau warga direlokasi,"

"Saya ngobrol dengan banyak warga, harapannya relokasi. Tentu harus ada penetapan lokasi dan seterusnya, mengikuti aturan, sehingga warga di tempat baru yang lebih baik," kata Herman.(*)

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved